Wisata Sasak Village SADE Rembitan di Lombok, saat ini tengah menjadi sorotan wisatawan. Desa wisata ini berada di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pengunjung dapat mengenal suku asli pulau ini, di desa tersebut. Hal ini semakin membuktikan bahwa Lombok menyimpan kekayaan alam dan budaya.
Kekayaan Budaya di Tempat Wisata Sasak Village SADE Rembitan di Lombok
Warga setempat, masih menjaga erat budaya warisan leluhur. Masyarakat setempat pun, masih tinggal di rumah adat Suku Sasak. Rumah ini terbuat dari bahan-bahan alami, lantainya terbuat dari tanah liat, dan berdiri menggunakan tiang-tiang kayu. Dinding yang digunakannya berupa anyaman bambu, dengan atap alang-alang. Itulah ciri khas tempat tinggal Suku Sasak, di Lombok Tengah.
Pembuatan rumah biasanya memakan waktu 1 bulan saja. Rumah tersebut, hanya terdiri dari 2 bagian saja, yaitu ruangan terbuka dan ruangan tertutup. Ruangan terbuka biasa digunakan untuk teras, untuk menyambut tamu dan sebagai tempat tidur. Sedangkan ruangan dalam digunakan untuk, melakukan aktivitas intim suami istri, dan ruang tidur wanita.
Alang-alang yang digunakan untuk pembuatan atap, mampu bertahan 5 – 8 tahun. Rentang waktu tersebut, berdasarkan sudut kemiringan dan curah hujan. Sudut kemiringan rumah juga dibuat rendah, tujuannya agar orang tidak mudah melihat ke dalam. Selain itu, dengan sudut yang rendah, orang yang masuk akan menundukkan kepala, sebagai tanda hormat kepada pemiliknya.
Kebudayaan Unik Suku Sasak
Suku Sasak memiliki kebiasaan dan kebudayaan yang unik. Keunikannya dapat dilihat dari, upacara pernikahan dan perawatan rumah yang dilakukan. Dalam pernikahan, menikahi sepupu adalah hal yang sudah biasa. Pernikahan tersebut, dilakukan untuk mempertahankan garis keturunan. Dalam prosesi pernikahan, dua sejoli tersebut biasanya akan diarak melalui prosesi Nyongkolan.
Sementara budaya unik lainnya yaitu, dalam perawatan rumah adatnya. Warga setempat mewajibkan lantai rumahnya, untuk dipel menggunakan kotoran sapi atau kerbau. Fungsi kotoran ini, sebagai penolak bala dan perekat agar lantai tidak pecah-pecah.
Yang tidak kalah seru adalah, budaya atraksi dari Suku Sasak. Pada waktu-waktu tertentu, warga akan melakukan atraksi budaya. Biasanya, warga akan memainkan alat musik tradisional, yaitu gendang beleq, tarian presean dan tarian cupak gerantang.
Mata Pencaharian Warga Desa Sade
Para laki-laki di desa Sade adalah, seorang petani. Mereka mengandalkan perairan, dari musim hujan. Di desa tersebut, tidak terdapat sistem irigasi. Sehingga, masyarakat memanen tanamannya satu tahun sekali. Hasil panen warga setempat adalah padi dan palawija. Mereka menyimpan hasil panen tersebut, ke dalam lumbung pare. Uniknya, hasil panen hanya boleh diambil oleh sang ibu saja.
Kaum perempuan di Desa Sade umumnya, sebagai penenun kain. Di desa tersebut, bahkan terdapat ruang pamer tempat kain tenun buatan warga. Ruang pamer bahkan digunakan sebagai, tempat berjualan kain khas Desa Sade. Ada berbagai jenis motif yang bisa dipilih oleh wisatawan. Harga kain yang ditawarkannya pun beragam, mulai Rp100.000 hingga Rp1000.000, tergantung kualitasnya.
Selain terkenal dengan kain tenunnya. Pengunjung pun dapat membeli aneka anyaman dan ukiran. Semua adalah handmade yang dibuat oleh masyarakat setempat. Semua barang tersebut, cocok untuk oleh-oleh dan cinderamata.
Nah, itulah keunikan-keunikan tempat wisata Sasak Village SADE Rembitan di Lombok. Lombok tidak hanya memiliki pantai yang indah saja. Desa ini menjadi bukti bahwa, Lombok juga kaya akan budaya. Jadi, untuk yang sedang berlibur di Lombok. Masukan desa wisata ini, pada list destinasi liburan Anda.