Angkie Yudistia: Mengenal sosok cantiknya yang modis, mungkin tak ada yang mengira dia punya keterbatasan. Akan tetapi, saat berbicara langsung dengannya baru akan terasa ada kekurangan. Yup, salah satu wanita inspiratif Indonesia ini menyandang gelar disabilitas.
Bermasalah dengan pendengaran yang terbatas, membuat sosoknya kerap mengalami masalah sejak kecil. Namun, hal tersebut tidak membuatnya putus asa dan terpuruk.
Justru dengan segala keterbatasannya, dia mampu membuat pembuktian. Menjadi wanita yang mandiri dan sukses. Serta menjadi inspirasi banyak orang. Ingin mengenal sosoknya lebih jauh? Berikut ini profil lengkap Angkie Yudistia.
Inspiratif, Ini Dia Dibalik Sukses Angkie Yudistia
- Tuli Sejak Kecil
Gadis cantik kelahiran Medan, 5 Juni 1987 ini mengalami tuli sejak kecil tepatnya sejak umur 10 tahun. Hal tersebut terjadi karena adanya kesalahan dalam obat antibiotik yang diminumnya.
Efek kejadian tersebut, jelas membuat keluarganya shock. Pendengaran Angkie pun jelas bermaasalah sejak saat itu. Dia hanya bisa mendengar frekuensi suara dalam ukuran beberapa desibel saja.
Namun, hal tersebut tidak membuatnya terpuruk. Walau sejak saat itu ia kerap mendapat masalah. Akibat dari pendengarannya yang mulai berkurang.
- Korban Bully
Mengalami tuli sejak kecil, Angkie kerap mendapat cemoohan. Mulai sejak SD hingga SMA banyak yang mengolok-oloknya. Akan tetapi, walau bermasalah justru kekurangannya menjadi pelecut baginya.
Ia tidak ingin walau dalam keadaan tuli, tidak bisa melakukan hal yang normal. Termasuk dengan tetap bersekolah di sekolah umum. Bukan sekolah khusus disabilitas. Angkie ingin menunjukkan bahwa dengan kekurangannya ia bisa berprestasi.
- Finalis Abang None Tahun 2008
The Most Fearless Female Cosmopolitan

Tekadnya yang kuat, ingin membuktikan kemampuannya mulai berbuah hasil. Meskipun dalam keadaan tuli, Angkie pernah tercatat sebagai finalis Abang None Jakarta tahun 2008.
Dalam acara tersebut, ia dinobatkan sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan. Dari ajang tersebut juga ia semakin yakin bahwa, ia juga bisa berprestasi layaknya orang normal.
- Prestasi Akademik
Tidak hanya berprestasi dibidang non akademik. Angkie juga tercatat sebagai mahasiswa yang berprestasi semasa kuliah. Walau awalnya, setelah kuliah ada dokter yang menyarankan untuk tidak melanjutkan kuliah, ia tetap kukuh ingin kuliah.
Alasan dokter tersebut sangat sederhana. Dokter tersebut khawatir, Angkie akan mengalami stres karena sering dibully. Stres tersebut yang akan berpengaruh pada kekuatan pendengarannya.
Akan tetapi, Angkie dapat membuktikan ia bisa. Ia bahkan bisa menggapai gelar master dengan nilai cumlaude.
- Ditolak Beberapa Perusahaan
Berprestasi rupanya tak memudahkan Angkie dalam mencari pekerjaan. Puluhan perusahaan yang ia masuki, kerap menolaknya karena keterbatasannya.
Dengan keadaan yang tuli, ia tidak mungkin bisa menerima telepon. Akan tetapi, meski puluhan perusahaan menolaknya, ia yakin suatu saat akan diterima.
Hingga akhirnya, sebuah perusahaan multinasional menangkap talentanya. Dalam keadaan tuli sekalipun, ia tetap bisa berprestasi dalam pekerjaan.
- Founder dan CEO Thisable Enterprise
Sukses didunia pekerjaan membuat Angkie ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat. Bersama temannya, ia mendirikan Thisable Enterprise.
Tujuan utamanya adalah ingin membantu orang disablitas seperti dirinya. Agar bisa berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Tidak merasa rendah diri dan yakin bisa sukses seperti orang normal.
- Perempuan Tuna Rungu yang Penulis
Tidak hanya mendirikan Thisable Enterprise, Angkie juga menulis buku “Perempuan tuna rungu menembus batas”.
Dengan karya tersebut, ia ingin menunjukkan bahwa penyandang disabilitas pun bisa berprestasi.
Demikian profil lengkap Angkie Yudistia. Semoga dengan segala prestasi dan kegigihannya akan memotivasi Anda yang tidak punya kekurangan untuk lebih sukses.
Info yg Menarik…
Terimakasih