Cara Menjadi Orang Penting

Cara Menjadi Orang Penting

Anda tentu bertanya, adakah cara yang mudah agar orang lain itu mau dengan sukarela melakukan apa yang Anda kehendaki? Ini adalah tentang cara menjadi orang penting.

Jawaban atas pertanyaan tersebut, harus diselaraskan dengan inti pertanyaannya, yaitu: bagaimana cara Anda mengusahakan agar orang itu, mau dan secara sukarela melakukan apa yang Anda kehendaki.

Mengusahakan agar orang lain melakukan apa yang dikehendaki, kita batasi dalam batasan moral dan hukum, dalam arti usaha-usaha positif dan bukan dengan cara yang kejam.

Sebagai contoh misalnya, bisa saja Anda menginginkan jabatan atau benda tertentu, dengan Anda menodongkan pistol ke dahi orang tersebut. Orang lain akan menuruti apa yang Anda minta. Namun, itu terjadi karena ada perasaan takut dan bukan karena kerelaan.

Agar Anda mendapatkan sesuatu atas dasar kerelaan dari orang lain yang memberi, dengan cara mempertanyakan kembali, tentang keinginan kuat apa yang jarang dipenuhi oleh setiap manusia. Dan bukan yang sering atau dengan mudah kita memperolehnya dari orang lain.

Pertanyaan tersebut dijawab oleh Dr.Sigmund Freud, seorang psikolog yang paling menonjol di abad ke dua puluh adalah; Hasrat dianggap besar dan disegani orang lain, yang oleh John Dewey disingkat menjadi ‘Hasrat supaya dianggap penting’. Inilah hasrat yang selalu dicari-cari oleh orang lain untuk mengisi kekosongan hidupnya.

Baca juga tulisan inspirasi lainnya;

Belajar dari melihat bayi

Untuk memperoleh gambaran yang jelas, Anda perlu mengamati tingkah laku bayi atau balita yang ada disekitar Anda, dan bagaimana orang disekitar bayi atau balita tersebut merespon tingkah-lakunya. Apakah Anda menyenanginya? Dan ternyata apa saja yang di ekspresikan oleh sang bayi/balita, selalu menyenangkan orang lain disekitarnya.

Bahkan orang disekitarnya memberikan pujian, sorakan, tepuk tangan, dorongan agar sang bayi atau balita bisa melakukan sesuatu.

Dengan dorongan tersebut, secara naluriah sang bayi/balita dengan sukarela berusaha melakukan apa yang diminta sampai berhasil, misalnya tersenyum, tertawa, merangkak, berdiri, berjalan.

Hal sebaliknya, ketika sang bayi/balita tersebut sudah menginjak dewasa dan seterusnya, maka pujian, sorakan, tepuk tangan yang biasa diperolehnya, perlahan-lahan lenyap dari mulut orang tua atau orang lain disekitarnya.

Kita menjadi orang yang apriori terhadap orang lain. Bahwa dengan memberi pujian, nanti besar kepala, bahkan dikatakan menjadi sombong.

Lebih tragis lagi tidak mau memberi semangat kepada orang disekitar kita, dengan dalil bukan anak saya, bukan saudara saya, bukan teman saya, bukan ras saya dll.

Memberi pujian

Padahal sebagai manusia, kita masih membutuhkan pujian sebagai asupan vitamin. Agar selalu bersemangat, yang menurut Dale Carnegie, bahwa kebutuhan akan pujian yang membedakan antara manusia dan binatang.

Bagaikan air sungai yang tidak bisa dibendung dan selalu berusaha untuk mengalir, kebutuhan mendapatkan pujian dan dianggap penting, yang sudah tidak dimilikinya lagi, semakin tinggi hasratnya dengan berusaha sekuat tenaga agar dirinya menjadi perhatian utama orang lain.

Anda berusaha sekolah, agar kelak menjadi orang penting: disekolah sang murid belajar mati-matian agar mendapat juara: Anda berusaha mengumpulkan banyak uang, agar dapat membeli mobil mewah, rumah dilingkungan para pengusaha yang berhasil, sebagai seorang karyawan berusaha mencapai target, sehingga mendapatkan penghargaan “the best employee”.

Demikian juga Anda berusaha membeli baju, sepatu, dasi, parfum bermerek agar mempunyai status yang lebih tinggi dari orang lain dan menarik perhatian.

Ada lagi cara lain, supaya dianggap penting yang biasanya dilakukan orang kaya, dengan mendirikan fondation untuk membantu pendidikan orang miskin, membeli klub sepak bola, menjadi salah satu ketua dalam bidang olah raga, ketua perkumpulan sosial, dll.

Semuanya ini sebagai bentuk ekspresi memenuhi rasa lapar akan kebutuhan menjadi orang penting.

Beberapa contoh kongkrit akan kelaparan rasa penting ini, terjadi sejak dahulu kala. Ketika Colombus menemukan Amerika, raja Spanyol ingin memberi gelar kerajaan kepadanya, ia memohon diberikan gelar: “Laksamana Samudra Raya dan Raja Muda India”. Victor Hugo, penulis Prancis yang termashur, mempunyai keinginan menggantikan nama kota Paris dengan namanya.

Peta Strategi Cara Menjadi Orang Penting

  1. Ketika Anda berada dimanapun, jadikan diri Anda orang yang penting dan jangan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Itu berarti keberadaan Anda di tengah-tengah mereka sangat mereka butuhkan. Bahkan bila perlu sampai mereka merasa tergantung kepada Anda. Kehadiran Anda selalu ditunggu-tunggu oleh keluarga Anda, sahabat, karyawan,bos, pengagum Anda , dll.
  2. Untuk menjadi orang penting, buatlah selalu prestasi terbaik dengan melakukan usaha yang jujur dan bukan manipulasi.
  3. Tingkatkan selalu kemampuan Anda, melebihi orang disekitar Anda berada.
  4. Jangan pelit dengan pujian. Orang disekitar Anda sangat membutuhkan pujian. Pujilah mereka dan perlihatkanlah, bahwa mereka patut dihargai. Cara untuk membangkitkan semangat dan kegembiraan dengan memberikan pujian, penghargaan dan dorongan kepadanya. Dengan melakukan hal kecil ini, mereka akan menempatkan Anda menjadi orang yang penting.
  5. Berusaha untuk menjadi orang penting. Menjadi orang penting bukanlah dosa, yang penting cara Anda untuk mewujudkannya harus dilandasi oleh moral dan hukum.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top