Penggunaan Geotextile pada Kolam Limbah pada Industri Kelapa Sawit

Penggunaan Geotextile pada Kolam Limbah pada Industri Kelapa Sawit

Relevansi penggunaan geotextile dan kolam limbah industri sawit – Bukan rahasia lagi bahwa negara kita adalah penyumbang kelapa sawit terbesar di dunia. Ada banyak sekali pusat industri kelapa sawit yang ada di Indonesia. Sebagai bentuk tanggung jawab kepada lingkungan, banyak pengelola industri kelapa sawit, baik milik pemerintah maupun perorangan, limbah hasil dari pengolahan kelapa sawit wajib ditampung dan dikelola dengan bijak. Jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya akan sangat buruk bagi lingkungan.

Dengan alasan inilah, kolam-kolam penampungan limbah industri kelapa sawit dibuat dari bahan yang terbaik agar tidak mencemari tanah, air, dan zat-zat alami yang ada di sekitarnya. Dalam membuat kolam-kolam penampungan limbah ini, ada satu material yang wajib digunakan. Penggunaan geotextile ini memang sangat penting untuk proyek pembuatan kolam-kolam limbah. 

Penggunaan Bahan Geotextile untuk Kolam Limbah 

Sekedar informasi, kolam-kolam limbah ini memiliki peran yang sangat penting. Kolam-kolam ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara limbah-limbah sisa produksi berbagai jenis olahan kelapa sawit. 

Limbah ini wajib dikelola terlebih dahulu, tentu dengan cara atau teknik tertentu, agar menjadi limbah yang ramah lingkungan dan dapat dibuang ke sumber air. Tentu saja kolam-kolam limbah yang digunakan harus memenuhi standard dan spesifikasi tertentu. Salah satunya adalah kolam mampu menampung limbah tanpa ada partikel limbah yang merembes ke dalam tanah sedikitpun. 

Agar limbah tidak dapat rembes atau terserap ke dalam tanah, kolam-kolam limbah ini wajib didukung dengan materi geomembrane. Jenis geomembrane yang paling umum digunakan di Indonesia adalah geomembrane HDPE yang mana bahan ini sangat kedap terhadap air bahkan kedap terhadap berbagai jenis cairan kimia dan sinar matahari.

Geomembrane

Geomembrane

Geomembrane ini juga mempunyai sifat yang sangat fleksibel sehingga sangat mudah untuk dibentuk sesuai dengan desain kolam. Keunggulan lainnya dari geomembrane ini adalah harganya yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pembangunan kolam beton. 

Lantas, bagaimana dengan penggunaan bahan geotextile pada jenis proyek pembuatan kolam-kolam limbah ini? Penggunaan material geotextile ini biasanya akan dimulai pada fase awal pembuatan kolam limbah, tepatnya sebelum pemasangan geomembrane.

Mengapa? Pemasangan geomembrane ini tak bisa sembarangan. Sebelum pemasangan goemembrane dilakukan, kita harus memastikan bahwa kondisi tanah harus stabil, kuat, dan tidak lunak. 

Selain beberapa hal di atas, tanah juga harus dalam kondisi tidak tajam karena jika tanah dalam kondisi tajam, ada potensi membrane yang telah terpasang akan mudah sobek. Maka dari itu, sebelum geomembrane benar-benar dipasang, tanah wajib dilapisi dengan lapisan bahan geotextile.

Baca juga: Perbedaan Geotextile Woven dan Non Woven

Fungsi Geotextile pada Kolam Limbah

Penggunaan geotextile ini berperan sebagai lapisan pelindung geomembrane dari potensi tajamnya partikel-partikel tanah. Jadi aplikasinya kurang lebih begini: tanah dilapisi dengan bahan geotextile terlebih dahulu baru kemudian dilapisi lagi dengan geomembrane. 

Penggunaan geotextile pada konstruksi kolam limbah juga dapat dijumpai pada pembuatan kolam limbah yang mana lokasi limbah ini berada di bawah muka air tanah. Lokasi yang semacam ini kemungkinan besar akan menyebabkan adanya gelembung-gelembung pada geomembrane. 

Pencegahan Timbulnya Gelembung pada Kolam Limbah

Agar tidak timbul gelembung, kita harus melakukan treatmen khusus dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Kita wajib membuat drainase bawah alias under drainage dengan menggunakan geopipe atau pipa perforated yang kemudian dilapisi dengan geotextile. Nah, pipa ini lalu dipasang pada bagian dasar kolam limbah. Jika pipa ini sudah terpasang dengan baik, pasang pipa PVC pada tepian kolam agar proses pemompaan air tanah dapat dilakukan dengan cepat. 
  • Kita juga perlu meletakan material counterweight yang bisa berupa sand bag atau bisa juga beton yang jumlahnya telah disesuaikan dengan tinggi permukaan air tanah. 

Baca juga: Sifat Geotextile dengan Berbagai Kegunaannya

Cegah Gelembung pada Kolam Limbah yang sudah Terlanjur Terisi

Bagaimana dengan kolam limbah yang sudah terlanjur terisi, apakah treatmen yang diaplikasikan juga sama? Tentu saja berbeda. Untuk kolam limbah yang sudah terisi, apabila kita ingin mencegah timbulnya gelembung pada geomembrane, lakukan beberapa step berikut:

  • Perlu pembuatan gas release yang desainnya kurang lebih sama dengan desain pembuatan under drainage. 
  • Perlu pemasangan counterweight. Ada banyak sekali pilihan material counterweight, namun material yang lazim digunakan adalah sand bag dan beton pra-cetak. Soal jumlah, sesuaikan dengan kondisi dan jenis tanah pada dasar kolam limbah dan juga sesuaikan dengan potensi gas yang mungkin keluar dari dalam dasar tanah. 

Saat ini berbagai jenis bahan atau material untuk membuat kolam-kolam limbah mudah sekali didapatkan. Harganya juga relatif terjangkau. Cara mendapatkannya pun tak sulit. Material-material ini bahkan dijual secara online.

Ada banyak sekali pilihan distributor online yang jual geotextile murah dan geomembrane dengan harga yang tak kalah murah. Meski murah, material-material ini memiliki kualitas yang unggul. 

Ada juga distributor online yang juga menyediakan fitur khusus untuk konsultasi secara online. Tentu saja fitur ini sangat bermanfaat terutama bagi orang yang ingin mengetahui lebih detail lagi seputar penggunaan geotextile dan geomembrane. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top