Ragam Obat Stroke Herbal Terbaik Menurut Dokter

Obat Stroke Herbal Terbaik Menurut Dokter

Obat-obatan herbal dipercaya oleh masyarakat Indonesia ampuh menyembuhkan segala penyakit. Meskipun penyakit yang dialami cukup berat, penderita tidak pernah melupakan obat herbal. Salah satu penyakit yang dapat sembuh dengan obat herbal adalah stroke. Sehingga tidak mengherankan penjualan obat stroke herbal laris manis di pasaran.

Namun, ketika mengonsumsi obat stroke herbal harus berkonsultasi kepada dokter terlebih dulu. Pengobatan medis yang disambung dengan pengobatan tradisional harus memiliki arahan jelas.

Biasanya tujuan dari pengobatan stroke dari bahan herbal untuk menghindari kecacatan permanen. Terutama pasca tubuh diserang penyakit stroke akan berbeda kualitasnya. Selain itu, dinilai menjadi pengobatan jangka panjang yang tidak menimbulkan efek samping.

Rekomendasi Obat Stroke Herbal Terbaik

Obat-obatan medis dan terapi memang tidak boleh ditinggalkan. Tidak jarang pasien maupun keluarga pasien menggunakan obat stroke herbal sebagai tambahan. Menurut dokter sendiri, bahan-bahan alami yang dijadikan obat herbal cukup baik menggantikan pengobatan medis pascavstroke. Beberapa tanaman berikut ini dapat disulap menjadi obat stroke yang mujarab.

1. Bawang Putih

Bawang Putih Menjadi Obat Stroke Herbal
(foto: fimela.com)

Berdasarkan penelitian ahli tanaman di LIPI, memperbanyak konsumsi bawang putih berguna untuk melebarkan pembuluh darah. Jadi, tubuh dapat terhindar dari serangan stroke iskemik. Stroke iskemik dapat terjadi jika ada gumpalan darah menyumbat pembuluh darah di otak.

Bawang putih tidak hanya berkhasiat mencegah stroke iskemik saja. Terbukti efektif mengatasi penyakit dalam lainnya. Seperti penyakit jantung, kolesterol, kardiovaskular, dan tekanan darah tinggi.

2. Kunyit

Obat Stroke Dari Ramuan Kunyit
(foto: deherba.com)

Kunyit merupakan salah satu rempah-rempah yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol. Serta dapat bekerja efektif mencegah penyumbatan pada pembuluh arteri. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa kunyit membawa pengaruh positf dalam melindungi sel otak.

Kunyit juga terbukti membantu meregenerasi sel-sel otak yang mengalami kerusakan setelah terserang stroke. Ramuan kunyit yang dapat dijadikan obat herbal seperti jamu kunyi dan ekstrak kunyit.

Meskipun banyak digunakan sebagai obat herbal ketika mengalami stroke. Konsumsi kunyit masih membutuhkan pengawasan dokter. Supaya terhindar dari dampak negatif yang mungkin terjadi.

3. Ginseng

Ginseng Untuk Pengobatan Tradisional Stroke
(foto : lifestyle.kompas.com)

Tanaman ginseng juga dipercaya menjadi obat herbal yang dapat menyembuhkan banyak penyakit. Salah satunya penyakit stroke yang baru menyerang atau menahun. Menurut penelitian dari ahli kesehatan China, tanaman gingseng dapat mendorong peningkatan memori penderita demensia ringan.

Orang-orang yang telah sembuh dari stroke kemungkinan besar mengalami demensia ringan. Lebih lanjutnya, menyuntikkan ginseng Siberia pada intravena akan membantu mengobati stroke akibat terjadinya penyumbatan pembuluh darah pada otak.

Prosedur penyuntikan gingseng Siberia tidak dapat dilakukan sembarangan. Meskipun dilakukan oleh dokter profesional, tetap melihat usia, jenis kelamin, kondisi, dan riwayat penyakit pasien. Pengobatan stroke dengan gingseng juga dilakukan bertahap. Hasilnya akan terlihat setelah beberapa kali pengobatan.

Walaupun ketiga tanaman herbal diatas populer sebagai obat stroke paling mujarab. Namun, tetap membutuhkan penelitian lanjutan untuk membuktikannya. Konsultasikan penggunaan tanaman herbal tersebut kepada dokter yang merawat Anda. Selain itu, jangan meninggalkan obat-obatan medis yang diresepkan dari dokter.

Beberapa bahan obat herbal mengandung zat aktif yang menimbulkan efek samping. Ada kemungkinan bertabrakan dengan efek obat yang diberikan dokter.

Baca juga : Terapi dan Obat Stroke Paling Mujarab Melalui Medis

Kenali Gejala Stroke

Sebelum stroke menyerang biasanya didahului dengan gejala-gejala berikut ini. Umumnya dialami semua jenis stroke.

1. F atau Face (Wajah)

Gejala awal penderita stroke dapat dilihat dari raut wajahnya. Caranya dengan meminta orang tersenyum. Perhatikan semua sudut wajahnya dan sisi sebelah wajah mana yang tertinggal. Lihat bagian wajah dan mata terlihat tidak simetris. Apabila hal ini terjadi, kemungkinan besar orang tersebut sedang menderita stroke.

2. A atau Arms (Tangan)

Gejal stroke dapat dilihat dari gerakan lengan seseorang. Caranya dengan meminta orang tersebut mengangkat kedua tangan secara bersamaan. Jika mengalami kesulitan mengangkat kedua atau salah satu tangan maka ada potensi mengalami stroke.

Disamping itu, apakah kedua atau salah satu tangan masih dapat ditekuk dengan baik. Apabila gerakan menekuk cenderung lambat dan sulit maka orang tersebut terkena stroke.

3. S atau Speech (Perkataan)

Orang yang terserang stroke biasanya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, Anda dapat meminta orang berbicara dan mengulangi suatu kalimat. Dengarkan gaya dan nada bicaranya. Pada orang normal akan berbicara dengan jelas dan tidak pelo.

Penderita stroke biasanya kesulitan menggerakkan bibir mereka. Namun, penderita stroke tetap paham dengan apa yang Anda ucapkan.

4. T atau Time (Waktu)

Apabila seseorang mengalami gejala 1, 2, dan 3 diatas maka harus segera dilarikan ke rumah sakit. Kemungkinan besar orang bersangkutan mengalami stroke dan tanpa disadari sedang dalam kondisi darurat. Penting pula untuk mencatat waktu gejala tersebut mulai dialami.

4. Gejala Stroke Umumnya

Penderita stroke juga dapat mengalami gejala umum yang terjadi, antara lain:

  • Pingsan,
  • Hilang kesadaran,
  • Kelumpuhan secara tiba- tiba pada wajah, tangan, kaki, dan sisi sebelah tubuh,
  • Sulit melihat dengan kedua atau salah satu mata,
  • Sulit berjalan,
  • Mudah terjatuh saat berjalan karena gangguan koordinasi,
  • Depresi dan sulit mengendalikan emosi.

Pemulihan stroke membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses pemulihan fungsi tubuh pasca strok menyerang juga cukup lama. Perlu didukung dengan terapi, olahraga, komitmen, dan kesabaran yang ekstra.

Penyakit stroke masih dapat disembuhkan. Ada banyak orang yang kembali normal setelah terserang stroke. Asalkan memperoleh perawatan tepat, komprehensif, dan dibawah pengawasan dokter.

Terapi Fisioterapi Stroke

Pada pasien stroke juga dianjurkan untuk memperoleh terapi fisioterapi. Terapi ini digunakan untuk mengoptimalkan upaya penyembuhan stroke. Rangkaian terapi fisioterapi dapat bertujuan agar pasien dapat melakukan rutinitas harian secara mandiri. Serta efektif fungsi otak yang dapat dipertahankan.

Terapi fisioterapi dapat dimulai pada waktu 24-48 jam pasca serangan stroke terjadi. Catatannya kondisi pasien harus stabil terlebih dahulu. Pada periode ini, fisioterapi dimulai dari tempat tidur dan fokus aktifitas untuk memperkuat gerakan anggota tubuh.

Target utama yang diperoleh pasien setelah melakukan fisioterapi stroke antara lain:

  • Membiasakan diri melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Melatih fisik pasien.
  • Memperoleh dukungan dari orang terdekat seperti keluarga.
  • Menjadi percaya diri.
  • Memiliki motivasi kuat agar sembuh dan menjalankan hidup normal.

Penting untuk diketahui, terapi yang dilakukan pasca stroke harus sesuai anjuran dokter. Dimana pertimbangan utama adalah kondisi psikologi dan fisik pasien.

Fisioterapi stroke juga dapat dilakukan melalui rumah, walaupun pasien belum dapat beraktifitas mandiri. Biasanya dokter yang menangani pasien mengizinkan melanjutkan terapi di rumah.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi cepat dan lambatnya upaya penyembuhan pasien stroke. Terutama selama pasien tersebut melakukan fisioterapi dari rumah, yakni:

  • Memperoleh dukungan dari pihak keluarga.
  • Adanya kemauan dari dalam diri pasien untuk sembuh.
  • Pasien disiplin dan konsisten ketika menjalani program fisioterapi.
  • Durasi melakukan terasi sesuai kebutuhan pasien.

Semua pasien stroke memiliki peluang besar untuk sembuh jika memperoleh penanganan yang tepat. Pasca terjadinya stroke pasien biasanya diminta untuk mengubah gaya hidup dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top