Penggunaan IPAL Komunal Pada Pemukiman Penduduk

Pemukiman penduduk menjadi salah satu ladang penghasil limbah rumah tangga. Terutama tempat-tempat asal limbah bersumber dari kamar mandi, dapur, toilet, dan tempat lainnya. Semua limbah tentu memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu diperlukan sistem pengelolaan ideal dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL Komunal.

Kini IPAL Komunal lebih sering diaplikasikan pada pemukiman yang padat penghuninya. Memang IPAL atau septik tank dapat digunakan secara individual tetapi membutuhkan budget besar dan menghabiskan lahan.

Dilihat dari komponennya, IPAL terdiri dari unit pengolah limbah, jaringan perpipaan pada bak kontrol, dan lubang perawatan. Setiap komponen tersebut harus disambungkan dan dirangkai sehingga dapat terhubung dengan saluran pembuangan air dari setiap rumah.

Macam-macam Limbah Dari Pemukiman

Sejak dahulu limbah yang terkenal keganasannya terhadap lingkungan adalah limbah pabrik dan industri. Namun, sadarkah Anda bahwa limbah dari rumah atau pemukiman penduduk berbahaya. Seperti pepatah mengatakan ‘sedikit demi sedikit maka lama-lama menjadi bukit’. 

Hal inilah yang terjadi dari limbah pemukiman yang dibiarkan begitu saja menyebabkan kerusakan ekosistem. Berikut ini macam-macam limbah yang bersumber dari pemukiman penduduk.

1. Limbah dari WC

Limbah dari WC berbahaya karena mengandung bakteri E.Colli yang tinggi. Bakteri tersebut ditemukan pada tinja makhluk hidup yang dibuang melalui saluran WC. E.Colli juga terkenal sebagai penyebab utama timbulnya kolera, typhus, dan penyakit diare.

Pada dasarnya perkembangan E.Colli dalam WC dapat diminimalisir setelah mengaplikasikan sanitasi lingkungan yang baik. Dalam konteks ini pengadaan IPAL Komunal menjadi langkah tepat agar limbah dari WC tidak langsung masuk ke tanah. 

Apabila limbah tersebut dibuang langsung ke tanah dekat galian sumur akan berdampak buruk. Alhasil, air sumur tercemar, menimbulkan aroma busuk, dan berbahaya untuk kulit. Disamping itu, lokasi sumur menjadi sarang nyamuk DBD, malaria, lalat, dan penyakit lainnya.

2. Limbah dari Kamar Mandi

Limbah dari kamar mandi berbeda karena rata-rata berasal dari sisa deterjen, sabun cucian, dan sabun mandi. Banyak orang mengira limbah kamar mandi ramah dari lingkungan. Sementara dilihat dari kenyataannya, limbah dari kamar mandi yang masuk ke selokan rumah akhirnya dibuang ke sungai. 

Alhasil sungai menjadi tercemar, airnya berwarna kecoklatan, dan berbau tidak sedap. Perjalanan air sungai tidak sampai disitu saja karena pada akhirnya bermuara ke laut. Jadi, tanpa disadari kita semua turut menjadi penyumbang dalam pencemaran air global.

Dampak lainnya makhluk hidup yang berada di air keracunan dan tumbuhan mati. Sebelum terlambat tidak ada salahnya mengolah air limbah bersama-sama dengan membangun IPAL Komunal.

Pengolahan Limbah 

Saat ini pemukiman penduduk semakin meningkat. Hal ini juga mempengaruhi limbah yang dihasilkan. Sadari bahwa Bumi semakin lama tidak sanggup menampung limbah dari rumah tangga maupun industri. Oleh sebab itu, ada beberapa cara efektif untuk mengolah air limbah agar aman dibuang :

  1. Melalui cara personal atau individual cukup memasangan septik tank pada rumah masing-masing. Tetapi pembuatan septik tank menjadi pilihan terakhir karena budget yang dibutuhkan besar. Selain itu, harus ada lahan kosong untuk menanam septik tank dalam tanah.
  2. Melalui gotong royong atau berkelompok dengan membangun IPAL Komunal. Biasanya diaplikasikan pada pemukiman penduduk karena biaya lebih murah dan perawatan praktis. Disamping itu, menghemat lahan karena semua limbah disalurkan pada satu IPAL saja.

Kementerian Pekerjaan Umum Merekomendasikan IPAL Komunal

Melansir dari website resmi Kementerian Pekerjaan Umum, mengenai pembangunan IPAL Komunal sudah menjamur. Fenomena ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meratakan program sanitasi dalam masyarakat. Program tersebut dikenal dengan Program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat (SPBM) atau Urban Sanitation Rural Infrastructure (USRI).

IPAL Komunal menjadi rekomendasi terdepan mengatasi pembuangan limbah rumah tangga, yang berasal dari dapur dan jamban. Sebelumnya masyarakat mempercayakan pembuangan limbah ke septik tank. Adapun permasalahan yang sering dialami yakni septik tank mengalami kebocoran, hingga air kotornya mengalir ke dalam tanah maupun sumur. 

Terutama septik tank yang jarang disedot, biasanya air kotor langsung meresap dalam tanah. Jadi, tidak mengherankan apabila sebagian besar masyarakat mengeluh air sumurnya berbau kurang sedap.

Dalam hal ini pemerintah tidak hanya berkomentar saja. Upaya nyata yang dilakukan dengan menggelontorkan dana hibah SPBM-USRI sejumlah Rp 350 juta untuk pembangunan IPAL Komunal. IPAL tersebut diharapkan dapat menggantikan septik tank penduduk.

Manfaat IPAL Komunal

Sebelum yakin membangun IPAL Komunal ada baiknya menelusuri manfaatnya terlebih dahulu:

  • Pola hidup menjadi lebih sehat dan bersih karena didukung lingkungan yang higienis.
  • Pengelolaan limbah domestik lebih terintegrasi dan kapasitas penampunga besar.
  • Air limbah yang mengalir menuju sungai menjadi aman dan sesuai standar baku ditetapkan oleh pemerintah.
  • Secara tidak langsung turut serta memberikan perlindungan bagi biota-biota yang hidup di perairan dari polusi dan zat kimia.
  • Mencegah terjadinya pencemaran air tanah atau sumur.

Syarat Pembangunan IPAL Komunal 

Siapa saja dapat membangun IPAL Komunal, biasanya keinginan membangun IPAL berasal dari beberapa orang. Beberapa syarat harus diperhatikan sebelum membangun IPAL, yakni:

  1. Adanya kebutuhan dari sekelompok masyarakat yang memerlukan IPAL untuk menampung dan mengolah limbah rumahan.
  2. Adanya kemauan dan tindakan komitmen mulai dari pembangunan hingga perawatan IPAL.
  3. Didukung oleh pihak eksternal yakni pemerintah setempat. Biasanya bentuk dukungan berupa dana bantuan dan dukungan moral. 

Rekomendasi Kontraktor Toya Arta Sejahtera

Pembangunan IPAL Komunal tentu tidak dapat sembarangan, harus ditangani oleh ahlinya. Referensi terbaik saat ini yakni perusahaan Konsultan dan Kontraktor IPAL Toya Arta Sejahtera.

Melayani pembangunan WTP, STP, WWTP, Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Seperti IPAL Domestik, IPAL Komunal, IPAL Rumah Sakit, IPAL Laboratorium, hingga Hotel.

Berpengalaman menjadi mitra terbaik pada banyak proyek besar ataupun kecil. Disamping itu, melayani kebutuhan pada wilayah Jakarta, Bandung, Bogor, Bali, Depok, Cikarang, Bekasi,Serang, Tangerang, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan seluruh wilayah Indonesia. Informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi website resmi Toya Arta Sejahtera (https://www.toyaartasejahtera.net).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one + thirteen =

Scroll to Top