Apa itu Perawatan Keremajaan Organ Kewanitaan?

Apa itu Perawatan Keremajaan Organ Kewanitaan

Mungkin, beberapa tahun yang lalu, perhatian wanita masih seputar bokong, wajah dan payudara. Namun, sekarang tren untuk mempercantik organ intim memiliki peminat yang semakin tinggi. Tren perawatan keremajaan organ kewanitaan pun datang dari berbagai kalangan dan usia.

Bagi sebagian wanita, membicarakan mengenai peremajaan organ kewanitaan mungkin bukan hal aneh.

Perawatan Keremajaan Organ Kewanitaan yang Harus Diketahui Setiap Wanita

Peremajaan organ kewanitaan ini dilakukan dengan melakukan sejumlah prosedur perawatan di area kewanitaan. Beberapa prosedur akan menggunakan karbondioksida laser. Ini berguna untuk merangsang aliran darah dalam jaringan organ intim. Selain itu, ada pula suntikan plasma yang dikenal dengan O-shot serta G-shot.

Tak Hanya Digunakan untuk Area Internal Organ intim

Meskipun memiliki nama “peremajaan organ kewanitaan”, namun prosedur ini tak hanya digunakan untuk area internal. Namun, juga eksternal. Seperti labia minora, labia mayora, hingga klitoris.

Perawatan ini dapat dilakukan bagi wanita. Khususnya, yang mengalami masalah seperti; sulit menahan buang air kecil, berkurangnya elastisitas mukosa, hingga organ intim yang terasa kering.

Untuk usia sendiri, tidak ada batasan, selama tidak ada kontra indikasi, siapa pun boleh melakukan metode ini.

Baca juga; Tips kecantikan di kategori Beauty Class

Jenis-jenis Perawatan Peremajaan Organ kewanitaan

Berikut beberapa prosedur peremajaan organ kewanitaan, antara lain:

  • Prosedur non invasif

Prosedur non invasif ini seperti labia majora tightening, labia remodelling hingga labia majora brightening. Sesudah melakukan perawatan non invasif, nantinya pasien dapat melakukan berbagai aktivitas seperti biasa seperti aktivitas seksual bahkan gym. Pengerjaan metode ini juga sangat mudah, tidak perlu anastesi dan tidak menimbulkan rasa sakit.

  • Prosedur semi invasif

Untuk prosedur ini, lebih digunakan pada kasus berkurangnya elastisitas organ intim seperti infeksi dan kekeringan.

  • Prosedur invasif

Terakhir adalah prosedur invasif, prosedur ini memiliki persiapan. Yang sama dengan operasi pada umumnya. Seperti konsultasi dengan dokter anastesi, hingga pemeriksaan darah secara lengkap.

Setelah menjalani prosedur operasi, pasien harus menyediakan jeda, hingga 8 Minggu. Jika ingin melakukan hubungan intim.

Meskipun perawatan keremajaan organ kewanitaan ini aman, namun tetap saja metode ini tak diperuntukkan untuk wanita hamil. Lakukan diskusi dengan dokter ginekologi terlebih dahulu, untuk menunjukkan jika organ kewanitaan memiliki indikasi untuk melakukan peremajaan.

Manfaat Perawatan Peremajaan Organ Kewanitaan

Lantas, apa saja sebenarnya manfaat melakukan peremajaan organ kewanitaan ini? Berikut beberapa diantaranya:

  • Rasa percaya diri menjadi semakin meningkat

Rasa percaya diri yang mungkin hilang karena berbagai hal, yang penyebabnya terjadi di area organ kewanitaan, entah karena trauma psikis atau pun trauma psikis akan hilang. Dengan peremajaan organ kewanitaan, rasa percaya diri memiliki organ intim yang terawat menjadi lebih besar.

  • Sensasi sensual bisa lebih diperoleh

Sensasi sensual yang hilang, baik disebabkan karena kehamilan atau pun melahirkan akan kembali. Sensasi sensual ini, bahkan bisa hilang karena terpapar radiasi kanker. Namun dengan peremajaan organ kewanitaan, sensasi tersebut dapat diperoleh kembali.

  • Kualitas orgasme akan meningkat

Sesudah melakukan terapi ini, banyak wanita yang mengungkapkan mengalami perubahan yang lebih baik. Lebih-lebih dalam hal orgasme. Orgasme menjadi lebih terasa nikmat. Selain itu, sensasi seksual yang dulunya kurang dirasakan, sekarang bisa lebih dirasakan.

  • Meningkatkan kualitas hidup

Dengan rasa nyaman yang bertambah, rasa percaya diri yang semakin tinggi, hingga meningkatnya kualitas hubungan seksual, tentu saja akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas hidup.

Inilah sebabnya, mengapa peremajaan organ kewanitaan harus mulai disadari.

Harus diingat bila merawat dan menjaga keremajaan organ kewanitaan, bisa dilakukan oleh siapa pun. Tidak memandang usia, status pernikahan, cara melahirkan, jumlah kehamilan atau pun kalangan.

Selain itu, saat akan melakukan perawatan ini, usahakan melakukan konsultasi secara terbuka dengan dokter ginekologi. Seperti menjelaskan maksud dan riwayat penyakit secara gamblang.

Jadi, apakah Anda mulai tertarik melakukan perawatan peremajaan organ kewanitaan?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − 4 =

Scroll to Top