Tentang Perempuan dan Emosinya

Tentang Perempuan Dan Emosinya

Tentang Perempuan Dan Emosinya, Perempuan diidentikkan sebagai makhluk yang mengedepankan emosi dalam menghadapi masalah. Di samping itu, seringkali perempuan memiliki kebiasaan lebih mudah mengekspresikan emosi yang sedang dirasakannya.

Tak jarang, sebagai perempuan, kita dianggap sebagai pribadi yang baper-an (bawa perasaan). Namun, sebenarnya ada hal lain yang dapat kita pahami dari emosi yang dirasakan oleh perempuan.

Keunikan Membangun Hubungan Melalui Emosi

Perempuan mempunyai keanehan untuk membina hubungan dengan orang di sekitarnya melalui emosi. Tidak seluruh perempuan merasa mudah mengungkapkan perasaannya secara lisan. Ada sebagian perempuan yang lebih memilih mengungkapkan apa yang sedang dialami melalui tindakan langsung.

Misalnya, saat seorang wanita merasa bahagia sebab bertemu seseorang, ia cenderung lebih lepas untuk mengungkapkan kebahagiaannya dengan senyuman yang lebar, dengan pelukan atau rona wajah yang berseri. Begitu pun saat wanita sedang merasa sedih, menangis menjadi salah satu pilihan untuk mengekspresikan kesedihannya.

Keunikan lainnya yang dipunyai oleh wanita yaitu mempunyai kepekaan memahami suasana perasaan orang lain. Ia dapat memahami dan mengerti suasana temannya yang sedang sedih, patah hati, atau bahagia.

Berdasarkan penelitian, wanita memang lebih mudah untuk mengenali dan berempati pada suasana emosi orang lain. Salah satu alasannya, wanita lebih sensitif terhadap emosi orang lain sebab adanya kedekatan secara fisik maupun psikologis dibandingkan dengan laki-laki.

Mari kita lanjutan membahas tentang perempuan dan emosinya, yang harus Anda kenali khususnya kaum wanita.

Jika terdapat sesuatu yang tidak beres dalam hubungan sosialnya, wanita seringkali lebih tanggap dan peka, dia menyadari adanya suatu masalah, alih-alih peka tetapi justru cenderung memilih tenggelam menikmati rasa ketidaknyamanan untuk beberapa waktu .

Tentu saja hal itu akan berdampak pada hubungan dengan orang lain, sebab ketidaknyamanan biasanya melemahkan dan menurunkan mental. Membawa perasaannya sampai jauh dan mempengaruhi emosinya yang bisa jadi berefek menarik diri dari pergaulan.

Melibatkan Emosi dalam Menghadapi Masalah

Laki-laki juga dapat menjadi lebih emosional dibanding perempuan. Namun, biasanya laki-laki memiliki cara tersendiri dan berbeda dengan perempuan ketika mengekspresikan emosinya. Perbedaan pada laki-laki dan perempuan dalam mengekspresikan emosi lebih cenderung pada emosi negatif.

Studi pada wanita dari sekian banyak  budaya dan negara mengindikasikan bahwa perempuan ingin lebih sering menikmati emosi negatif, seperti rasa bersalah, rasa fobia dan rasa malu. Hasil studi ini juga diperoleh pada anak-anak perempuan.

Laki-laki yang terkenal lebih dominan memakai otak kiri, sedangkan wanita secara umum bergantian menggunakan kedua belahan otak kanan dan kiri. Hal ini yang menjadi dasar dimana laki-laki lebih powerful dalam logika dan pengambilan keputusan.

Pria sejati nggak akan pernah membiarkan dirinya dikuasai emosi saat berhadapan dengan masalah. Mereka tetap bersikap tenang dan bisa mengambil keputusan secara bijak terhadap pasangannya dan hubungannya.

Sedangkan perempuan cenderung lebih melihat sesuatu secara garis besar, memiliki emosi yang lebih kuat dan bergantung pada intuisi mereka dalam pengambilan keputusan.

Selalu terpaku pada siapa yang benar, seringkali lupa mencari solusi. Inilah yang memyebabkan begitu banyak perempuan selalu merasa menjadi korban keadaan. Mempelajari tentang perempuan dan emosinya bukan saja pekerjaan rumah bagi seorang perempuan.

Pria pun wajib memahami dan peduli kondisi perempuan, baik itu saudara perempuannya atau istri atau anak perempuannya. Tujuannya agar mereka mengerti, memahami dan diharapkan piawai dalam menghadapi masalah yang kemungkinan timbul.

Belajar memahami satu sama lain adalah cara manusia bertumbuh, khususnya pasangan hidup. Agar tujuan hidup bersama yang telah di ikrarkan dapat terwujud nyata. Bukankah harmonis itu indah sayang!!

Cobalah informasi berikut : 5 Cara Membentuk Karakter Anak Yang Perlu Diketahui Orang Tua Milenial!

Kesimpulan

Tidak ada yang paling benar dan paling salah ketika memaklumi dan menerima adanya. Sesuatu yang dipertahankan mati-matian justru akan menjadi beban dan rasa sakit berkepanjangan. Lepaskanlah dan rasakan bagaimana emosi itu akan mudah dikendalikan. Khusunya tentang perempuan dan emosinya.

Kita para perempuan harus terus menyadarkan diri kita untuk tetap sadar akan kodrat, bukan berada dibelakang atau didepan pasangan. Bedakan hubungan dengan emansipasi, agar tidak keluar batas dan membawa derita.

Salam sehat dan bahagia untuk Anda semua. Terimakasih.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seven + nineteen =

Scroll to Top