Pernah menghadapi anak yang memiliki karakter keras? Maka dibutuhkan cara mendidik anak yang keras dengan tepat. Sebagai orangtua ini adalah sebuah tantangan tersendiri agar anak bisa diajak berkompromi dan menjadi hal yang positif.
Anak yang keras biasanya justru memiliki kemauan yang kuat dan sangat serius dengan kemampuannya. Maka sebaiknya orangtua melakukan beberapa hal ini untuk menaklukan anak yang keras tersebut.
Cara Mendidik Anak Yang Keras
1. Ajak Anak Berkompromi
Anak yang keras biasanya memiliki cara bicara yang cerdas dan sangat ingin memenuhi apa yang diinginkannya. Maka sebagai orang tua jangan sampai memotong apa yang anak suka justru anak akan semakin keras. Ajaklah anak untuk berkompromi pada beberapa hal dengan memberikan pengetahuan yang bisa diterima anak.
Misalnya saat anak ingin bermain tanah seharian tanpa jeda, maka orangtua harus berkompromi tentang waktu. Berikan pemahaman kenapa harus berhenti dan kapan bisa lanjut bermain tanah lagi kepada anak. jika anak tidak menyepakati maka akan ada konsekuensi seperti besok tidak ada jam bermain tanah lagi.
2. Lakukan Diskusi
Berdiskusi merupakan cara mendidik anak yang keras secara efektif dan efisien untuk dilakukan orangtua. Pasalnya anak akan merasa dihargai dan didengar pendapatnya, diskusi ini bisa dilakukan sebelum memulai aktivitas. Jika anak menginginkan sesuatu dan memaksa, maka orang tua bisa mengajaknya berdiskusi untuk mendengarkan anak.
Keinginan anak biasanya sulit dipahami orang tua, bahkan orangtua akan salah paham terhadap maksud anak. Maka diskusi ini merupakan hal yang penting untuk menentukan apa yang harus dilakukan serta yang tidak boleh dilakukan. Sehingga anak pun memahami dan menghargai dirinya dan mengikuti rules yang sudah didiskusikan dengan orangtua.
Baca juga: Cara Mengetahui Bakat Anak
3. Beri Pilihan
Untuk menghadapi anak yang keras, cobalah untuk sering mengajak anak memberikan pilihan. Hal ini akan membuat anak berpikir kritis dan mampu menentukan mana hal yang memang terbaik untuk dirinya. Sehingga anak akan menyadari keinginannya dan tetap konsisten pada keinginan tersebut dan menjadi mandiri.
Awalnya anak pasti akan kesulitan saat menyesuaikan diri pada pilihan dan kesepakatan yang dibuat. Tapi pada akhirnya anak akan terbiasa dan belajar untuk menghargai. Serta menetapkan pilihan terbaik untuknya, misalnya boleh beli mainan tapi tidak jajan, mau pilih jajan atau mainan, tidak bisa mendapatkan keduanya sekaligus.
4. Biarkan Anak Belajar Dari Pengalaman
Terkadang anak memang tidak mampu dikontrol oleh orangtuanya, apalagi yang sudah memiliki karakter keras. Maka biarkan anak menikmati kebebasan yang dimilikinya dengan membiarkannya melakukan apa yang diinginkan. Ini akan sangat efektif sebagai cara mendidik anak yang keras dan memberikan pengalaman baru padanya.
Sebagai contoh, anak tetap ngotot bermain sepeda dengan kayuhan yang cepat, sementara sudah diingatkan untuk mengurangi kecepatan. Pada akhirnya anak terjatuh dari sepeda, maka tugas orang tua menolong kemudian memberikan pengertian dari hal tersebut. Beri alasan kenapa tadi diingatkan dan kenapa akhirnya terjatuh, sehingga anak akan belajar dari pengalaman.
5. Beri Contoh Perilaku Baik
Orangtua adalah contoh perilaku yang akan ditiru anak dan sang anak akan mengcopy apa yang dilihat dari orangtuanya. Maka disinilah tugas penting orangtua untuk memberikan contoh perilaku yang baik. Jika anak keras maka orangtua menghadapinya dengan cara yang baik.
Jangan sampai melakukan intimidasi atas sikap anak yang keras, teruslah member contoh. Serta mengajak anak untuk berbuat dan berperilaku secara baik.
Itulah hal yang diperhatikan orangtua sebagai cara mendidik anak yang keras bisa diterapkan di rumah. Sehingga anak-anak ini bisa mengurangi sifat kerasnya bahkan bisa menjadi lebih baik. Serta orang tua semakin bijak menghadapi anak-anak dengan karakter yang keras ini.
