Cara Mendidik Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa Dengan Tepat

Cara Mendidik Anak Perempuan

Mendidik seorang anak bukan lah hal yang mudah dilakukan oleh para orang tua. Orang tua harus memiliki strategi yang tepat untuk mendidik anak utamanya anak perempuan yang beranjak dewasa. Memang sedikit sulit cara mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa dibandingkan dengan anak laki-laki. Meskipun begitu, cara mendidik anak laki-laki atau perempuan tentu memiliki tantangan.

Tantangan yang paling sering dialami oleh para orang tua adalah mengatur tingkat emosional anak utamanya anak perempuan. Dengan tujuan agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat negatif. Lantas bagaimana cara mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa dengan tepat? Berikut cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua.

Cara Mendidik Anak Perempuan Yang Beranjak Dewasa

Cara Mendidik Anak Perempuan
Gambar oleh alteredego dari Pixabay

1. Posisikan Diri Sebagai Teman Untuk Sang Anak

Ketika anak perempuan memasuki usia beranjak dewasa, sifatnya cenderung menjauh dari orang tua. Hal tersebut disebabkan karena timbulnya perbedaan anak dan orang tua dalam memandang sesuatu hal. Oleh karena itu, orang tua harus memposisikan diri sebagai teman untuk sang anak sebagai tempat untuk berkeluh kesah. Dengan tujuan agar anak perempuan mudah dipantau dan menjadi lebih dekat.

2. Berikan Kebebasan Bersosialisasi Dengan Lingkungan

Anak yang memiliki usia beranjak dewasa, akan merasa lebih senang ketika mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Mereka merasa lebih asik dan seru jika bersosialisasi dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan kebebasan kepada anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan. Selama cara bersosialisasi yang dilakukan masih bersifat positif dan tidak merugikan.

3. Selipkan Pengajaran Tentang Pendidikan Agama

Cara mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa adalah memberikan pengajaran pendidikan agama sejak dini. Dengan tujuan agar anak perempuan tersebut tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Selain itu, pendidikan agama juga termasuk pondasi yang kuat untuk pembentukan karakter seseorang.  Oleh karena itu, dalam mendidik anak pendidikan agama tidak boleh dilewatkan.

4. Selalu Mendengarkan Pendapat Sang Anak

Berbeda pendapat dengan sang anak adalah hal yang salah dalam mendidik anak perempuan. Meskipun tidak sependapat dengan anak, setidaknya dengarkan terlebih dahulu mengenai pendapat yang akan diungkapkan. Memaksa anak untuk mengikuti kemauan orang tua tentu membuat anak akan merasa tertekan. Hal tersebut bisa saja menyebabkan anak melakukan hal buruk.

Baca juga: Cara Menghadapi Anak Hiperaktif

5. Berikan Kasih Sayang Penuh Kepada Anak

Kenyataannya, tidak ada orang tua yang tidak menyayangi sang anak utamanya anak perempuan yang banyak di idam-idamkan. Untuk menunjukkan kasih sayang tersebut, orang tua harus menunjukkan secara terang-terangan. Cara yang bisa dilakukan seperti sering memeluk dan mencium sang anak. Selain itu, selalu membuka percakapan dengan anak agar lebih akrab.

6. Membentuk Pribadi Anak Lebih Mandiri

Pada umumnya, anak perempuan memiliki sifat yang lebih manja dibandingkan dengan anak laki-laki. Oleh karena itu, orang tua harus mendidik anak perempuan agar tidak selalu mengandalkan orang lain. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memberikan pengajaran sejak kecil kepada anak tentang tanggung jawab. Berikan tugas ketika berada di rumah yang sesuai dengan usia anak.

7. Menjadi Teladan yang Baik Untuk Anak

Anak akan lebih mudah meniru sikap yang dilakukan oleh orang tuanya. Maka dari itu, orang tua memiliki peran untuk selalu menunjukkan sikap yang baik di depan sang anak. Salah satunya adalah menunjukkan sikap tolong menolong kepada orang lain yang membutuhkan. Selain itu, tunjukkan pula sikap belajar yang giat kepada sang anak.

Berbagai penjelasan di atas dapat dijadikan cara untuk mendidik sang anak khususnya anak perempuan yang beranjak dewasa. Utamanya dalam memberikan pengajaran tentang pendidikan agama untuk membentuk karakter anak. Tidak lupa untuk selalu menunjukkan sifat-sifat yang bersifat positif di depan anak.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × five =

Scroll to Top