Bingung Menghadapi Anak? Inilah Cara Mengatasi Emosi Anak yang Meledak-ledak

cara Mengatasi Emosi Anak

Manusia melewati berbagai perkembangan, mulai dari pertumbuhan secara fisik hingga emosional. Salah satu yang dapat terlihat secara menonjol yakni pada fase anak-anak. Tidak sedikit orang tua kesulitan dalam menghadapi anak yang emosi. Cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak adalah hal yang paling dicari orang tua ketika menghadapi anaknya.

Emosi sang anak kerap berubah-ubah, kadang senang, sedih, bahkan marah tidak terkendali. Hal ini tentunya menjadi salah satu hal yang amat menyulitkan orang tua. Berikut ini terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan ketika anak emosional. Yuk simak informasinya!

Bingung Menghadapi Anak? Inilah Cara Mengatasi Emosi Anak

ara Mengatasi Emosi Anak
Gambar oleh RachelBostwick dari Pixabay

1. Menunjukkan Rasa Kasih Sayang

Ketika anak mengalami kecemasan serta emosi yang meledak-ledak hendaknya orang tua membantu untuk mengendalikannya. Hal ini bisa dengan cara menunjukkan rasa kasih sayang yang tulus. Utarakan kasih sayang kepada anak baik secara ucapan maupun perbuatan. Berikan pelukan hangat kepada sang anak.

Cara yang satu ini amat penting untuk diperhatikan. Respon orang tua merupakan kebutuhan yang akan berpengaruh terhadap psikologi sang anak. Ketika orang tua dapat memberikan kasih sayang, maka sang anak akan belajar menghargai hal itu. Rasa sayang yang tulus akan merekatkan ikatan antara anak dan orangtuanya.

2. Hindari Bertindak Agresif

Cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak lainnya yakni dengan cara menghindari tindakan agresif. Dalam hal ini, tindakan yang dimaksud yakni menggunakan fisik ketika menghadapi anak yang sedang emosional. Hal ini akan memberikan dampak yang negatif baik bagi orang tua maupun anaknya.

Dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa kekerasan fisik terhadap anak akan menjadikan anak menjadi emosional. Oleh karena itu, tindakan kekerasan fisik bukanlah hal yang tepat dalam mengatasi anak yang sedang marah.

3. Mengajarinya untuk Mengekspresikan Marah Melalui Kata-Kata

Selanjutnya, ajari anak tentang cara mengekspresikan marah melalui kata. Ungkapan kata-kat ketika marah dapat menghilangkan frustasi atau pun rasa kesal yang dirasakan. Oleh karena itu, penting sekali untuk orang tua mendorong anaknya untuk bisa mengekspresikan marah dalam bentuk perkataan.

Hindari anak untuk melampiaskan marah dalam bentuk memukul, melempar benda dan sebagainya. Hal ini akan menjadi kebiasaan buruk yang tertanam erat menjadi suatu sifat dalam diri sang anak. Orang tua hendaknya pintar-pintar untuk membuat sang anak bisa mengatakan apa yang membuatnya marah.

Baca juga: Cara Mendidik Anak Perempuan

4. Kenalkan Anak Tentang Emosi

Cara lainnya yang bisa dicoba yakni dengan mengenalkan sedikit pengetahuan tentang emosi. Fase anak-anak merupakan fase di mana sang anak sedang mencari tahu serta menambah wawasan segala hal yang ada dalam kehidupan. Orang tua memiliki peran penting untuk mengenalkan emosi dengan segala pengalaman yang telah dilalui.

Pengalaman yang diceritakan kepada sang anak bisa menjadi contoh. Jika hal buruk maka anak anak diajarkan untuk tidak menurutinya. Sebaliknya, untuk hal yang baik sebagai contoh agar anak bisa berkaca pada pengalaman orang tuanya.

5. Senantiasa Mengarahkan Anak

Cobalah untuk bersikap bijak, salah satunya dengan mengarahkan anak. Berikan pembelajaran yang baik, sehingga sang anak dapat memahami emosinya sebaik mungkin. Ketika anak merasakan suasana yang berbeda, berikan sedikit arahan terkait rasa yang dirasakan sang anak.

Dengan adanya sikap yang bijak dari orang tua, anak diharapkan mampu sedikitnya mengetahui berbagai ekspresi. Mulai dari emosi positif hingga emosi negatif hendaknya diberikan pengenalan dasar kepada sang anak. Setidaknya dengan arahan ini, anak bisa membedakan suasana sedih, bahagia ataupun marah.

6. Bantulah untuk Memunculkan Imajinasi Positif

Cara lain yang bisa dicoba yakni dengan mendorong anak untuk memunculkan imajinasi positif yang baik untuk anak. Hal ini dapat dibantu dengan cara memancing sang anak untuk membayangkan apa yang sedang dipikirkannya. Membayangkan hal-hal yang berkaitan dengan emosi positif sang anak.

Selain itu, pastikan orang tua mampu memberikan harapan positif terhadap anak. Hal ini sebagai salah satu optimisme untuk menanamkan imajinasi positif pada anak. Senantiasa menyertainya dengan ketulusan, sehingga sang anak pun dapat merasakan kasih sayang dari orangtuanya.

7. Mengabaikan Perilaku Anak

Dalam beberapa kondisi, orang tua diharapkan bisa mengabaikan perilaku anak. Tidak sedikit di antara anak yang tiba-tiba marah hanya untuk mendapatkan perhatian orangtuanya. Mengabaikannya adalah salah satu sinyal yang bisa diberikan orang tua terhadap anaknya. Sinyal tersebut sebagai tanda bahwa orang tua tidak setuju terhadap hal-hal yang dilakukan sang anak.

Cara di atas dapat dilakukan guna menghindari hal-hal yang dapat membahayakan sang anak. Namun, tidak setiap kondisi mengharuskan orang tua mengabaikan perilaku anak. Orang tua hendaknya bisa bijak dalam menghadapi sang anak, serta memperhatikan situasi yang terjadi.

Nah, itulah beberapa cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak. Semoga informasi di atas senantiasa bermanfaat dan menjadi solusi tepat yang bisa dilakukan. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pengarahan yang baik dari orangtuanya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × two =

Scroll to Top