Memahami emosi anak memang tidak mudah. Apalagi anak balita yang sedang banyak belajar. Mengasuh dan mendidik perlu cermat dan hati-hati. Jika tidak karakter anak akan terpengaruh nantinya. Akan ada masanya anak belajar untuk mengendalikan emosinya. Masa itu akan membuat anak mudah marah. Agar tidak salah menanganinya mari lihat beberapa penyebab anak mudah marah:
6 Penyebab Anak Mudah Marah
1. Anak Merasa Putus Asa
Penyebab anak mudah marah yang pertama karena anak sedang merasa putus asa. Orangtua terkadang lupa untuk memberikan pujian dalam setiap perbuatan baik anak. Ini bisa membuat anak menjadi putus asa. Untuk itu baiknya sebagai orangtua lebih peka dan perhatian akan hal-hal kecil yang dilakukan anak. Apalagi hal pertama yang baru anak kuasai. Jangan pelit memberikan pujian, ini bisa memberikan motivasi pada anak untuk terus berkembang.
Tidak perlu selalu diberikan hadiah berupa barang, ucapan yang tulus saat memuji dari orangtua sudah menjadi hadiah tersendiri bagi anak. Ini akan membuat anak selalu bersemangat, rasa senang selalu tercipta, serta kepercayaan dirinya meningkat.
2. Anak Mendengar Ucapan Negatif
Orangtua yang mungkin kurang telaten dalam mendidik anak biasanya akan sering melontarkan kata-kata negatif. Ucapan yang buruk tersebut bisa membuat anak merasa tidak nyaman. Hal ini menghancurkan mood anak, pada akhirnya anak hanya bisa marah-marah karena lingkungan anak untuk belajar dan berkembang penuh dengan kata-kata negative.
Orangtua harus sadar bahwa dunia anak adalah ayah dan ibunya. Jika dunianya selalu berisi kata-kata negatif tentu mood anak jadi jelek sehingga anak jadi lebih mudah untuk marah.
3. Anak Merasa Terancam
Tidak sedikit orangtua yang sering memberikan kata-kata ancaman pada anak saat sedang kesal atau hilang rasa sabar. Hal ini seharusnya tidak boleh dilakukan karena bisa menjadikan anak pemarah dan tidak percaya diri. Ancaman membuat anak merasa tidak dipercaya pada dirinya khususnya orangtua si anak. Ini akan membuat anak stress dan menjadikannya pemarah.
4. Anak Merasa Diabaikan
Anak-anak terutama di usia golden age memang selalu membutuhkan perhatian yang lebih dari orangtuanya. Perhatian tersebut untuk membimbing mereka dalam mempelajari hal-hal disekitar mereka. Cara mengontrol emosi pun juga bergantung pada perhatian orangtua. Jika anak merasa diabaikan ia akan kesal dan tentu jadi mudah marah agar mendapatkan perhatian yang diinginkan.
Berikan perhatian yang cukup untuk anak setiap saat, anak akan merasa penuh rasa sayang sehingga tidak menjadi karakter yang pemarah.
Baca juga: Ciri Anak Jenius Usia 2 Tahun
5. Anak yang Merasa Dihukum
Anak kecil melakukan kesalahan setiap hari karena mereka belajar. Jangan menghukum mereka terlalu keras. Ini akan membuat anak merasa tidak diinginkan dan juga merasa malu. Berikan arahan dengan kata-kata yang halus. Kesalahan yang dilakukan oleh anak adalah hal yang wajar karena mereka dalam masa belajar.
6. Lingkungan Rumah yang Bermasalah
Orang ua kerap kali ada masalah dan jika tidak pandai menangani akan berdampak pada buah hati. Penyebab anak mudah marah adalah melihat orang di sekitarnya yang juga mudah marah. Selalu perhatikan perbuatan atau tindakan yang dilakukan.
Jangan mudah cekcok di depan anak, marah-marah pada anak. Ini akan diserap otak si kecil dan menjadikan si anak mudah marah. Selain itu menjaga lingkungan keluarga harmonis akan membuat anak tumbuh dan berkembang lebih optimal. Lingkungan keluarga yang bermasalah bisa menyebabkan beberapa masalah psikis pada anak.
Nah, itu dia beberapa penyebab anak mudah marah. Didik dan bimbinglah anak dengan penuh kasih sayang dan perhatian yang penuh agar tidak sampai mencetak anak dengan karakter pemarah.