Bagaimana orangtua mengajari anak disiplin adalah hal yang perlu diketahui meskipun mungkin akan sulit melakukannya. Namun, sebagai orangtua yang baik tentunya harus bisa mengajarkan kedisiplinan kepada anak. Pasalnya, membentuk karakter anak menjadi disiplin adalah hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orangtua.
Meskipun sulit, jangan putus asa dalam mendidik dan mengajari anak disiplin. Sebab masih banyak berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi setiap perilaku buruk anak. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan dalam mengajari anak disiplin:
Bagaimana Orangtua Mengajari Anak Disiplin?
1. Ajari Anak Disiplin sejak Masih Balita
Membentuk karakter anak memang paling mudah dilakukan di saat anak masih berusia sangat dini bahkan masih balita. Dalam rentang usia tersebut, anak akan sangat mudah dididik dan diajarkan tentang kedisiplinan. Meski demikian, orangtua harus siap jika proses pendisiplinan mungkin akan ditolak sang anak.
Cobalah untuk mengajari anak disiplin dengan cara yang lembut, tetapi tetap konsisten dan jangan menyerah ketika ada penolakan sikap dari anak. Adapun, proses pendisiplinan bisa dimulai dari hal yang sangat sederhana. Misalnya membiasakan anak untuk selalu merapikan mainan setiap kali selesai bermain.
Beri tahu anak bahwa mainan harus selalu dalam kondisi rapi setelah selesai bermain. Di usia anak yang masih balita, orangtua tidak perlu marah – marah hingga membentak anak. Orangtua justru harus sabar dan selalu mengingatkan anak secara berulang agar berperilaku disiplin.
2. Beri Tindakan Tegas saat Anak Memasuki Usia pra Sekolah
Melakukan tindakan tegas kepada anak memang sering kali menjadi jawaban atas pertanyaan mengenai bagaimana orangtua mengajari anak disiplin. Meskipun diperbolehkan untuk bertindak tegas kepada anak, perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah usia anak sudah pantas menerimanya. Paling tidak, anak baru bisa diberi tindakan tegas setelah memasuki usia 3 tahun sampai 6 tahun atau usia pra sekolah.
Tidak setiap proses pendisiplinan mengharuskan orangtua bertindak tegas kepada anaknya. Berilah tindakan tegas di saat anak berperilaku tidak patuh kepada orangtua, berbohong dan membangkang. Tindakan tegas dapat dilakukan dengan menahan mainan kesukaan anak, membatasi waktu bermain, dan menjelaskan mengenai kesalahannya dan mengapa anak tidak boleh mengulanginya.
3. Mengajarkan Anak Mengakui Kesalahan yang Diperbuat
Cara yang satu ini terbilang cukup sulit karena memang semakin bertambah usia anak akan semakin sulit pula untuk mengajarkan kedisiplinan. Dalam hal ini, orangtua harus dapat membentuk karakter anak menjadi pribadi yang tidak pernah takut untuk mengakui setiap kesalahan yang telah diperbuat.
Pertama – tama, orangtua harus selalu memantau perilaku dan kegiatan anak. Ketika anak berbuat salah, cobalah tanya apa penyebab di balik kesalahan itu dan pastikan anak mengakuinya. Supaya anak mau mengakui kesalahannya bicaralah dengan lembut tanpa membentak dan mengancam akan menghukumnya.
Baca juga: Ciri-Ciri Balita Yang Mau Punya Adik
4. Beri Hadiah atas Perilaku Baik Anak
Mengajari anak disiplin tidak melulu harus dilakukan dengan cara tegas dan menghukumnya, tetapi juga bisa dilakukan dengan memberi anak hadiah atas perilaku baik yang telah dilakukannya. Pemberian hadiah akan membuat anak merasa selalu dihargai dan merangsang anak untuk mengulangi perbuatan baik. Adapun pemberian hadiah tidak harus selalu membelikan mainan baru, tetapi bisa juga dengan memujinya atau memberi makanan kesukaannya.
5. Jadi Contoh yang Baik Bagi Anak
Selain mengajari kedisiplinan dengan menuntut anak selalu berperilaku baik, orangtua juga harus jadi sosok disiplin yang bisa ditiru oleh anak. Sebab, tanpa disadari anak selalu mengamati perilaku orangtua dan mengikutinya. Oleh karena itu, orangtua harus menanamkan karakter disiplin dengan menjadi contoh yang baik bagi anak.
Demikian penjelasan tentang bagaimana orangtua mengajari anak disiplin. Lima cara yang telah dijelaskan di atas dapat dilakukan untuk membuat anak disiplin.