Pentingnya pengetahuan mengenai siklus masa subur wanita akan membantunya ketika ingin melaksanakan program hamil. Setiap bulan mempunyai siklus yang berbeda-beda, jadi hanya bisa diambil rata-rata kejadian jika ingin menghitung masa kesuburan. Kondisi tubuh mempengaruhi siklus ini, pola makan dan lingkungan tempat tinggal juga berperan dalam proses ini.
5 Hal Pada Siklus Masa Subur Wanita Ketika Haid
1. Memahami Siklus Haid
Ketika melakukan perhitungan, pastikan telah paham siklus menstruasi yang terjadi selama 3 sampai 6 bulan sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghitung hari awal haid hingga hari awal pada bulan setelahnya. Pada saat melakukan hitungan ini harus benar-benar teliti serta dilaksanakan selama tiga bulan berturut-turut.
Apabila sudah melakukan pola minimal tiga bulan terakhir untuk yang menstruasinya teratur. Jika siklus menstruasinya tidak beraturan, dapat melakukan perhitungan selama enam bulan akhir. Mencatat setiap siklus yang ada lalu menyimpulkan siklus terpendeknya serta siklus terpanjang ketika haid
2. Mengetahui Cara Hitungan Siklus Haid
Terdapat perbedaan rumus dalam menghitung siklus yang paling pendek dan panjang selama haid. Pada siklus terpanjang dapat dihitung dengan melakukan pengurangan pada jumlah hari terpendek selama 6 bulanan akhir yang terjadi dikurangi 18. Hasilnya berupa hari pertama saat mengalami masa subur.
Apabila sudah menemukan jawaban pada siklus pendeknya, selanjutnya menghitung siklus paling panjang dalam 6 bulan paling akhir. Caranya yaitu mengurangi jumlah hari terpanjang memakai angka 11, hasil dari hitungan itu adalah hari terakhir untuk masa subur. Pada tahap ovulasi terjadi selama 14 hari sebelum adanya mestruasi lagi.
3. Mengidentifikasi Masa Subur
Tahapan berikutnya setelah tahu dengan rinci siklus masa subur wanita beserta melakukan perhitungan, dapat identifikasi waktu suburnya yang tepat. Masa-masa subur yang efektif dan efisien bukan bertepatan dengan hari setelah mengalami haid. Hal ini terjadi ketika 3 hari sebelum saat akan terjadi ovulasi sampai 3 hari sesudah ovulasi berlangsung.
Adanya proses pembuahan yang lebih tinggi terjadi pada masa itu, sehingga wanita dikatakan sangat subur. Normalnya siklus haid untuk perempuan memiliki kisaran waktu selama 21 sampai 35 hari tergantung dengan keadaan wanita tersebut. Apabila masa haidnya sekitar 3 sampai 7 hari. Hal ini tidak dapat dijadikan pegangan karena berbeda-beda.
Baca juga: Cara Mengatasi Mual Hamil Muda
4. Mengenali Indikasi Ovulasi
Terdapat beberapa indikasi yang terjadi selama proses ovulasi yang bisa dijadikan sebagai pegangan dalam mengetahui siklus masa suburnya seorang wanita. Mulai dari peningkatan sekret yang ada pada vagina yang berubah secara signifikan. Tidak hanya itu, adanya perasaan kembung bagian perut sampai kram yang terjadi pada otot rahim.
Indikasi yang dialami setiap perempuan berbeda-beda. Semua itu juga tergantung ketahanan tubuh wanitanya. Apabila tidak merasakan gejala yang aneh, bisa menggunakan alat untuk mengecek ovulasi ini yang terjual di apotik.
5. Memperhatikan Pola Hidup Agar Siklus Terjaga
Pentingnya memperhatikan kondisi tubuh selama mengalami haid itu sangat dianjurkan. Hal ini berkenaan dengan waktu kesuburan yang dialami oleh perempuan. Memakan segala sesuatu yang bergizi dan seimbang. Tidak cuma itu, saat istirahat beserta olahraga yang cukup juga harus diatur sedemikian rupa.
Menghindari segala jenis obat-obatan terlarang dan benda lain yang tidak baik untuk tubuh juga sangat diperlukan agar siklus pada masa suburnya tetap terjaga dengan optimal. Semua hal ini sangat penting untuk dilakukan.
Demikian penjelasan mengenai siklus masa subur k dapat dijadikan sebagai landasan dalam melakukan perhitungan. Peristiwa ini perlu diketahui agar saat merencanakan sesuatu tepat sasaran. Meskipun begitu ada faktor lain yang harus diperhatikan, karena masa subur wanita tidak panjang.