Tertundanya kehamilan sering terjadi karena kesalahan dalam cara mengetahui masa subur wanita setelah haid. Itulah kenapa cara mengetahui masa subur wanita setelah haid penting diketahui oleh pasangan suami-istri.
Hal ini bisa jadi merupakan salah satu awal keharmonisan rumah tangga, terutama jika pasangan tersebut memang sedang mendambakan buah hati. Beberapa hal yang bisa dilakukan agar tepat memprediksi periode subur pada wanita di antaranya sebagai berikut:
Berikut Cara Mengetahui Masa Subur Wanita Setelah Haid
1. Membuat Catatan Periode Menstruasi
Wanita memiliki waktu di mana ovum yang matang akan dilepas serta siap menerima siklus berikutnya yaitu pembuahan. Waktu inilah yang juga menjadi waktu yang paling tepat untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan yang sah. Hal itulah yang kemudian penting untuk diketahui, bahwa cara mengetahui masa subur wanita setelah haid, adalah langkah awal dalam perencanaan program kehamilan.
Penting untuk menyimpan catatan tanggal menstruasi 6-12 periode ke belakang. Karena, waktu paling subur pada wanita sangat tergantung kepada siklus menstruasi yang terjadi pada masing-masing individu.
Perbedaan siklus menstruasi akan menghasilkan rentang waktu yang berbeda pula untuk periode suburnya. Memiliki catatan khusus tanggal menstruasi, menjadi bekal awal guna mendapatkan perhitungan yang akurat.
2. Menghitung Sendiri Masa Subur
Informasi mengenai cara mengetahui masa subur wanita setelah haid, banyak dibagikan oleh media-media bertajuk kesehatan. Cara ini harus diawali dengan mengetahui tanggal awal menstruasi setiap bulannya. Perhatikan catatan tanggal menstruasi sampai setahun ke belakang, lalu hitung siklusnya.
Hari pertama ke hari pertama bulan berikutnya merupakan lamanya siklus menstruasi pada tubuh. Setelah itu, cari siklus yang paling pendek dan terpanjangnya. Pada siklus terpendek, kurangkan angka tersebut dengan 18. Sementara pada siklus terpanjang, kurangkan dengan angka 11.
Misalnya siklus terpendek menstruasi ada di 27 hari, dan siklus terpanjangnya 31 hari, jadi bisa didapatkan angka 9 dan 20. Hal ini berarti, wanita tersebut berada di periode subur untuk rentang mulai hari kesembilan sampai dengan kedua puluh menstruasi.
3. Periksa Cairan Pada Mulut Rahim
Keluarnya cairan terkadang disinyalir sebagai sinyal terjadi sesuatu dengan rahim. Seperti itulah yang terjadi, jika rahim sedang melakukan melepas ovum yang siap dibuahi. Lendir yang keluar memiliki warna bening, dan bisa dipersamakan dengan halnya putih telur yang mentah.
Baca juga: Cara Menghitung Siklus Haid
4. Cek Peningkatan Suhu Basal
Suhu ini dapat dideteksi di awal bangun tidur. Pada kondisi normal, suhu basal berada pada kisaran 35 hingga 36 dengan satuan derajat celcius. Atau, pada kondisi tertentu berada di rentang 35,5 sampai dengan 36,5 derajat. Maka kenaikan suhu ini menjadi indikator adanya proses ovulasi atau lepasnya ovum matang dan siap dibuahi.
Pengukuran suhu basal bisa dilakukan dengan termometer, ataupun tanpa termometer. Penggunaan termometer bisa dilakukan di setiap bangun pagi, dengan meletakkan termometer di bawah lidah, lalu tutup mulut dengan rapat selama kurang lebih 5 menit. Sementara jika tidak ada termometer, pengukuran bisa dilakukan dengan merasakan dahi atau leher dengan punggung tangan.
5. Konsultasi dengan Dokter Spesialis
Jika masih saja belum mendapatkan kepuasan dalam menghitung masa subur, maka konsultasi kepada dokter spesialis kandungan dan kebidanan bisa menjadi langkah yang terbaik. Ajak serta pasangan ketika berkonsultasi dengan dokter, karena mengetahui masa subur dalam program kehamilan seharusnya menjadi kebahagiaan bersama.
Keakuratan pada cara mengetahui masa subur wanita setelah haid, adalah pedoman utama bagi pasangan yang sedang merencanakan program hamil. Pada kondisi normal, semua bisa dicek dengan metode yang sederhana. Namun jika tidak, konsultasi kepada ahli adalah pilihan bijak agar program hamil bisa segera terwujud.