Aku Memilih Untuk Bebas

Memaafkan mereka yang telah melukai bukan melupakan dan lantas selesai. Tetapi untuk meringankan langkah kita dari belenggu-belenggu amarah.

Memaafkan membawa kita pada jalan terang pencerahan dengan bijaksana. Bukan saja pikiran dan perasaan menjadi tenang, kreatifitas kita pun dapat muncul dengan berkurangnya beban pada atas kesalahan orang lain.

Bukan hendak membela diri tetapi disaat kita mampu memaafkan kebijaksanaan akan membuat kita mampu mengakui kesalahan diri sendiri.

Jika kita tidak menyentuh masalah tentu kita tidak terlibat didalamnya. Namun bukan berarti kita terbebas dari masalah… masalah akan selalu ada selama kita hidup dan bersosial, hanya saja kita dapat meminimalisir besarannya dengan lebih bijak sebab pikiran jernih tidak tertutup emosi.

” Aku memilih untuk bebas, bebas dari hal-hal yang mengekang langkahku, dengan memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri atas kenyataan yang aku jalani” kuharap merekapun memaafkanku atas kesalahan yang pernah kulakukan.

Memaafkan bagaikan benih bunga indah yang tumbuh diladang jiwa kita.

Jiwa indah tidak hadir begitu saja, melainkan melalui banyak luka diperjalanannya.

Bagaimana kita mengenali dan mengemas luka itu menjadi keindahan karena memaafkan,menerima dan pandai melepas. Tentu dengan ketekunan memupuk ketulusan yang sudah ada didalam bathin kita.

Tidak ada kekalahan dalam memaafkan dan menerima melainkan kemenangan berdamai dengan diri sendiri.

Jadilah indah .. bebaskan dirimu dengan memaafkan masalalu masakini dan masadepan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 + eight =

Scroll to Top