Meskipun edukasi telah menyeluruh, namun masih banyak orang yang belum memahami dengan tepat apa bahaya aborsi menggunakan Cytotec. Aborsi sendiri bukan merupakan tindakan yang legal di Indonesia. Pasalnya, ada hukum yang mengatur tentang praktik tersebut yaitu Pasal 346, Pasal 347, Pasal 348, dan Pasal 349 KUHP, di mana jika seseorang melakukannya maka dapat dikenakan hukum pidana penjara atau denda.
Namun meskipun begitu, tidak menutup fakta bahwa praktik-praktik ilegal aborsi masih saja bisa ditemui dengan mudah. Terlebih, sekarang jadi lebih mudah untuk melakukannya karena informasi tentang klinik aborsi banyak ditemukan di internet. Tidak hanya klinik, banyak pihak yang juga menjual obat aborsi dengan leluasa. Salah satu obat untuk menggugurkan kandungan yang paling banyak dicari adalah Cytotec.
Apa Itu Obat Cytotec?
Sebelum membahas hal yang lebih kompleks tentang bahaya aborsi menggunakan Cytotec, akan lebih baik jika kami menjelaskan terlebih dahulu informasi dasar dari obat tersebut. Secara umum, penggunaan obat tersebut sebenarnya untuk mengobati tukak lambung yang disebabkan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS), seperti ibuprofen, aspirin, dan naproxen.
Pasalnya, Cytotec menjadi obat yang mengandung misoprostol, yang bekerja dengan cara mengurangi kadar asam lambung. Selain itu, obat ini juga dapat melindungi lapisan lambung dari iritasi. Sayangnya, sekarang banyak disalahgunakan untuk menginduksi persalinan atau yang lebih sering disebut sebagai ‘aborsi’.
Tentu saja, hal tersebut tidak disarankan dan menjadi ilegal karena memang terdapat bahaya aborsi menggunakan Cytotec. Obat ini dapat menimbulkan efek samping yang serius untuk jangka panjang. Oleh karena itu, Anda perlu memikirkannya kembali jika berencana ingin menggugurkan kandungan dengan meminum obat tersebut.
Beberapa Bahaya Aborsi Menggunakan Cytotec
Apa yang dilarang, tentunya bukan tanpa sebab. Seperti kasus obat Cytotec yang marak dijual di pasaran sebagai salah satu pemicu aborsi. Meskipun dalam faktanya, obat ini sudah membantu banyak calon ibu menggugurkan kandungannya, namun tetap saja ada bahaya yang mengancam di dalamnya. Apa saja itu? Simak penjelasan berikut ini.
1. Merupakan Tindakan Ilegal
Sebenarnya bukan hanya karena menggunakan obat Cytotec saja. Yang namanya aborsi, sudah pasti ilegal di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan aturan dari pemerintah, yang tidak mengizinkan tindakan tersebut karena merupakan praktik penghilangan nyawa bagi cabang bayi.
Selain itu, ini juga masuk sebagai salah satu tindakan ilegal yang bisa dihukum sesuai dengan pidana penjara atau denda berdasarkan Undang-Undang kesehatan di Indonesia.
2. Bisa Menyebabkan Pendarahan Hebat
Bahaya aborsi menggunakan Cytotec yang kedua adalah menyebabkan pendarahan yang hebat. Selain itu, obat ini juga bisa menjadi salah satu penyebab yang merusak rahim, infeksi, radang panggul, sampai kemandulan dan kematian. Jadi, tidak hanya memiliki dampak jangka panjang, namun juga jangka pendek.
3. Bisa Meninggalkan Sisa Jaringan Janin di dalam Rahim
Mungkin, Anda mengira bahwa penggunaan obat penggugur kandungan akan efektif dalam satu kali pemakaian. Bahkan jika digunakan dalam beberapa waktu pun masih bisa menimbulkan bahaya aborsi menggunakan Cytotec. Salah satunya adalah tidak adanya jaminan pengguguran janin yang sempurna.
Jadi, meskipun Anda sudah melihat banyak testimonial bahwa obat Cytotec sangat ampuh dalam menginduksi janin, namun nyatanya ada cukup banyak kasus yang gagal. Aborsi tersebut menjadi tidak sempurna, pasalnya masih ada sisa jaringan janin di dalam rahim yang bisa menimbulkan komplikasi berbahaya.
4. Bisa Menimbulkan Berbagai Penyakit Serius
Selanjutnya, obat Cytotec juga bisa menimbulkan berbagai penyakit serius, seperti overdosis, reaksi alergi yang parah, sampai gagal jantung apabila dikonsumsi tanpa adanya pengawasan dari dokter. Namun sebenarnya, dengan atau tidak adanya pengawasan dokter, berbagai penyakit tersebut masih tetap bisa menjadi resiko dari aborsi menggunakan obat Cytotec.
5. Bisa Menyebabkan Janin Hidup Yang Mengalami Cacat
Seperti yang sudah kami jelaskan, penggunaan obat aborsi tidak bisa menjamin keguguran yang sempurna. Bahkan ada juga kasus di mana janin tetap hidup dan lahir. Namun sayangnya, berkat adanya bahaya aborsi menggunakan Cytotec ini pun memberikan resiko kecacatan pada janin atau kelainan bawaan. Mau tidak mau, Anda sebagai orang tualah yang akan menanggung itu semua.
Tips Mencegah Pikiran Aborsi
Moms and dads… Kami bisa paham bahwa mendapati kehamilan yang tidak direncanakan adalah hal terberat. Bukan hanya dari kesiapan finansial saja, melainkan juga dari kesiapan mental dan emosional. Akan tetapi, aborsi juga bukan merupakan jalan keluar terbaik yang harus dilakukan.
Karena bagaimanapun, sang janin tidak memiliki andil kesalahan dalam hal ini. Untuk itu, kami ingin sedikit mencoba membantu Anda keluar dari pikiran melakukan aborsi dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
Mencari Bantuan Profesional
Apabila Anda atau pasangan mengalami kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan, Anda tidak harus menghadapinya sendirian. Carilah bantuan profesional, seperti dokter, konselor, atau pihak-pihak yang terlatih memberikan informasi, saran dan dukungan kepada Anda.
Mereka akan membantu Anda dalam memberikan dukungan emosional dan mental yang tepat. Selain itu, mereka juga akan membantu Anda dalam mengambil pilihan untuk menyerahkan anak yang dikandung untuk diadopsi nantinya.
Menghindari Tekanan dari Orang Lain
Ada kemungkinan juga Anda mendapatkan tekanan dari berbagai pihak, khususnya keluarga terdekat. Namun dibandingkan harus menanggung resiko bahaya aborsi menggunakan Cytotec, lebih baik untuk menghindari tekanan-tekanan tersebut selama kehamilan berlangsung. Ingat, pilihan ada di tangan Anda, dan hanya Anda lah yang paham apa yang terbaik untuk diri sendiri dan calon bayi.
Sebagai kesimpulan, ada 5 bahaya aborsi menggunakan Cytotec yang harus dipahami. Salah satu yang paling terparahnya adalah kematian. Untuk itu, lakukanlah pertimbangan sebelum aborsi, dan cari bantuan profesional untuk mendukung Anda secara mental dan emosional.