Seiring pertumbuhan teknologi yang semakin pesat produksi batik juga meningkat tajam. Bahkan saat ini sudah muncul batik modern yang katanya bisa menyaingi popularitas batik tradisional.
Hal ini disebabkan oleh harga batik ala kontemporer yang lebih murah dibandingkan batik tulis namun batik kontemporer masih memiliki kualitas motif dan warna yang setara. Sebuah alasan yang membuat penjual batik ala baru mulai menjamur di Indonesia.
Batik kontemporer sendiri memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari batik tradisional. Ini tidak hanya terkait dengan teknik pembuatan tetapi juga terkait dengan model, motif, warna dan corak batiknya. Nah, di bawah ini ada beberapa karakteristik batik ala modern yang perlu diketahui Anda. Ini list yang dimaksud:
1. Memiliki Kombinasi Warna yang Cerah
Sebagian besar batik kontemporer mengusung kombinasi warna yang cerah sedangkan batik tradisional lebih memilih keterpaduan warna cerah dengan gelap. Dari kriteria ini sudah jelas kalau batik kontemporer terlihat lebih glamour dan mewah.
Batik modern juga ada yang menggunakan warna gelap tetapi kebanyakan hanya disematkan pada warna motif saja. Yang mana tujuannya adalah untuk pemanis serta untuk memberikan kesan timbul pada gambar/cap batik.
Kombinasi warna-warna inilah yang membuat tampilan batik kontemporer lebih menarik. Apalagi jika batik dipakai oleh kalangan remaja di bawah usia 30 tahun tentu kesannya lebih artistik dan fashionable.
2. Penggunaan Lambang Kedaerahan yang Beragam
Karakteristik batik modern yang kedua adalah penggunaan lambang kedaerahan di batik lebih beragam. Berbeda dengan batik tradisional, yang mana penggunaan ikon daerah hanya satu saja yang memang menjadi ciri khas dari daerah di mana batik tersebut ditemukan.
Untuk corak lambang batik juga tidak ada pakem yang menjadi batasan. Semuanya bisa dijadikan lambang baik unsur alam, abstrak maupun binatang. Selama lambang tersebut menjadi ikon dari daerah, maka bisa dijadikan sebagai motif batik.
Sekalipun tidak mencerminkan ciri khas yang fix, tetapi fungsi peletakan lambang kedaerahan yang beragam, membuat citra batik lebih variatif. Efeknya ialah siapapun yang menggunakan batik kontemporer tidak akan merasa bosan dan jemu.
3. Penggunaan Warna Bebas
Ciri-ciri batik modern yang ketiga adalah penggunaan warna batik lebih bebas. Sekalipun didominasi oleh warna-warna cerah tetapi tidak ada pakem warna cerah tertentu yang menjadi batasan.
Seringkali ditemukan batik kontemporer yang menggunakan dwi warna bahkan tri warna cerah. Variasi warnanya juga lebih beragam dan sebagian besar didominasi oleh warna biru, kuning, merah dan ungu.
Karena penggunaan warna tanpa pakem inilah membuat anak muda lebih suka memakai batik kontemporer dibandingkan yang tradisional. Pasalnya, kesan batik ketika digunakan adalah glamour bahkan mengusung semangat tersendiri bagi si pemakai.
4. Motif Lebih Bebas dan Tidak Terikat
Ciri utama dari batik kontemporer adalah motif yang digunakan lebih bebas alias tidak terikat. Sangat berbeda dengan batik tradisional yang dari motifnya saja harus terikat dengan pakem-pakem kedaerahan tertentu.
Sekalipun ada baju batik modern menggunakan motif khas, tetapi di dalam produksi yang sama pasti banyak yang menggunakan motif lepas. Dari segi penghargaan atas karya ini sah saja karena yang menjadi fokus batik adalah kolaborasi warna dan motif yang harus menarik.
Karena karakteristik ini maka sulit dibedakan antara batik kontemporer yang satu dengan yang lain. Kecuali memang si pembuatnya menyelipkan sentuhan khas semata untuk memberikan karakteristik batik tertentu yang sejatinya tidak dilakukan juga tidak apa-apa.
5. Menghindari Penggunaan Motif Abstrak
Sebagian besar batik modern tidak menggunakan motif abstrak kecuali yang memang ingin menonjolkan sisi ekslusivitas tertentu. Biasanya batik modern abstrak dibuat untuk pangsa pasar tertentu yang peminatnya didominasi oleh remaja usia dua puluh lima tahun ke bawah.
Sedangkan motif batik kontemporer yang umum lebih memilih motif natural seperti motif alam, binatang dan tumbuhan. Sekalipun menggunakan motif alami, peletakan motif halus supaya tidak mengganggu tampilan batik kontemporer yang identik dengan kesederhanaan.
Bahkan semakin halus pemasangan motif pada batik kontemporer akan semakin tinggi juga kualitas batik tersebut. Bisa dianggap kalau pembuat batik semacam ini memiliki kreativitas yang cukup tinggi.
6. Batik Disematkan untuk Banyak Produk Fashion
Kriteria batik kontemporer yang terakhir ialah batik bisa disematkan untuk banyak produk fashion. Sedangkan batik tradisional sebatas untuk fashion jenis busana saja.
Karena alasan di atas maka jangan heran kalau batik banyak digunakan sebagai motif dompet, spray hingga tas perempuan. Ini merupakan fenomena kreativitas yang harus diterima dengan baik apalagi jika dari segi kualitas produk memang memuaskan.
Mungkin masalahnya akan berbeda jika yang dibuat aksesoris adalah motif batik tradisional. Pasalnya, dari segi penghargaan karya budaya sedikit tercoreng apalagi jika pengambilan motif tidak seizin pemilik hak paten batik.
Batik-S128, Toko Batik Modern Online
Kriteria batik kontemporer yang sudah dijelaskan di atas yang membuat masyarakat peminat sangat besar. Bahkan toko batik kontemporer online pun mulai bermunculan siap untuk melayani pelanggan yang ingin membeli batik.
Salah satu toko batik online yang amanah adalah Batik-S128. Toko batik yang ada di Solo ini memiliki stok batik kontemporer dengan kriteria proporsional sehingga pembeli tidak akan kecewa ketika memakainya.
Maka dari itu, silakan hubungi Toko Batik-S128 jika Anda ingin membeli batik modern yang berkualitas. Pasti admin akan melayani dengan baik dan akan menjual batik dengan harga terjangkau.
Anda ingin mengetahui : Ragam Motif Batik Yang Ada Di Riau Dan Filosofinya!