[penci_blockquote style=”style-2″ align=”none” author=”Blog Jeng Susan”]10 Gejala Tersembunyi dari Depresi yang Sering Orang Abaikan[/penci_blockquote]
Ketika orang di seluruh dunia semakin sadar tentang masalah kesehatan mental, tapi masih terasa awam bagi orang untuk datang ke psikiater atau terapis ketika sakit, karena mereka tidak mengenali tanda dan gejala dari depresi.
Depresi tidak hanya berbicara tentang kesedihan, tangisan atau perasaan membenci diri sendiri sepanjang waktu. Bukan juga tentang keinginan bunuh diri dan perasaan yang buruk. Bahkan bisa lebih halus dari itu. Bisa saja selama semalam, hanya mengganti saluran TV berulang kali tanpa rasa puas untuk menemukan sesuatu yang menarik, makan berlebihan, tidak bisa tidur hingga hidup sekamar dengan orang yang Anda benci.
Kali ini, kita akan membicarakan sepuluh tanda depresi yang sering diabaikan dan tidak diperhatikan bertahun-tahun. Mungkin Anda atau orang yang tercinta telah curiga bahwa Anda mengalami depresi, hanya saja tidak mau mengakui. Berikut ini adalah sepuluh gejala yang sering diabaikan, yang mungkin bisa membantu untuk menemukan jalan keluar:
-
Bosan
Bosan tingkat akut adalah masalah besar bagi orang yang mengalami depresi. Gejala tersebut adalah gejala pertama yang terlihat dari seseorang. Kebosanan berasal dari suasana hati yang tertekan. Misalnya tidak menikmati sesuatu yang Anda sukai. Ciri ini biasanya disebut Anhedonia.
Ketika Anda melakukan hobi atau kegiatan lain yang seharusnya membuat Anda sibuk, tapi tidak menikmati, bisa jadi itu adalah gejala tersembunyi dari depresi. Anda harus waspada ketika tidak ada lagi hal yang menyenangkan. Seperti menonton TV, membaca dan berselancar di dunia maya. Atau jika Anda tidak merasa senang melakukan apapun ketika waktu senggang, hal itu juga bisa jadi pertanda buruk.
-
Tidak Ada Motivasi
Meskipun merupakan gejala utama depresi, orang kerap mengabaikan gejala ini. bahkan ketika sebuah motivasi tergambar dalam pekerjaan, Anda tidak bersemangat untuk melakukan hal yang besar. Kehilangan motivasi ini juga kadang merasa tidak puas, tapi tidak punya dorongan untuk melakukan tindakan.
Itu berarti Anda tetap bertahan pada suatu pekerjaan yang tidak disukai. Atau ketika Anda ingin mengakhiri hubungan, padahal tidak ingin jadi jomblo.
-
Perubahan Kebiasaan
Suasana hati yang tertekan dapat menyebabkan perubahan serius pada banyak hal. Misalnya kebiasaan makan yang bisa naik drastis hingga berat badan naik atau sebaliknya tidak punya nafsu makan hingga kehilangan berat badan. Bagi orang depresi ketika makan menjadi hal yang digunakan untuk mengurangi kebosanan dan terlihat menyenangkan dari pada melakukan hobi atau kegiatan lain yang membosankan.
Bagi penderita yang lain, juga bisa mengubah pola makan dengan makan makanan yang tidak sehat seperti makanan cepat saji atau makan di pinggir jalan yang tidak sehat.
Suasana hati yang terjangkit depresi bahkan bisa menyebabkan gangguan makan seperti bulimia, anoreksia dll. Pengaruh suasana hati yang tidak baik, berperan sekali dalam hal ini.
Gejala ini sangat berbahaya, karena kebiasaan makan yang buruk akan membuat depresi malah berkepanjangan.
-
Mudah Menyerah
Mudah menyerah dengan diri sendiri akibat depresi, seringkali menjadikan fokus Anda teralih di luar target sendiri. Ini kerap menjadi kebiasaan bahkan di luar depresi sekalipun. Hal tersebut juga bisa dikatakan sebagai pemicu timbulnya sebuah depresi.
Orang yang mengalami depresi seringkali merasa mudah menyerah dalam lingkungan kerja atau ketika di rumah. Perasaan ini ibaratnya merasa tidak berharga ketika mencoba untuk mandiri.
Pemicu masalah ini bisa berasal dari faktor kepribadian atau pengasuhan. Sangat penting sekali untuk melakukan perubahan. Ketika tengah bekerja keras dan tiba-tiba menyerah di saat bekerja, bisa jadi adalah sebuah peringatan adanya masalah pada suasana hati yang buruk.
-
Kebiasaan Tidur yang Tidak Biasa
Seperti halnya perubahan selera makan akibat depresi, perubahan pada kebiasaan tidur juga tidak bisa diabaikan. Perasaan yang tertekan dan tidak bisa rileks, membuat tidur terasa tidak nyaman.
Depresi juga dapat menyebabkan hipersomnia atau tidur secara berlebihan. Utamanya untuk mereka yang menderita kelelahan sebagai gejala utama.
Karena tidak bisa tidur dengan teratur akan mengacaukan jadwal Anda. Atau dapat membuat Anda mengantuk serta menjadikan Anda melakukan pembalasan dengan tidur sepanjang waktu.
Namun, yang perlu dicatat bahwa insomnia bisa juga bukan hanya gejala depresi, mungkin adalah gejala gangguan perasaan yang lainnya.
-
Menarik Diri
Kurangnya motivasi dalam melakukan apa pun, membuat Anda semakin tidak bersemangat untuk melakukan apa pun dan sering mencari alasan untuk menghindari sebuah acara. Semakin sering menghindar, alasan yang dibuat semakin beragam.
Orang-orang yang sering tiba-tiba mengundurkan diri atau menghindar dalam sebuah acara, menarik diri secara fisik atau emosional, bisa diwaspadai karena tertekan dan sedang mengalami depresi.
-
Tersenyum dengan Terpaksa
Adalah hal yang wajar jika pada sebuah acara Anda akan sering tersenyum untuk menyapa orang lain. Namun, ketika senyuman yang Anda berikan terkesan dipaksa, mungkin hal tersebut adalah tanda bahwa Anda sedang mengalami depresi. Anda sering terlihat bahagia, tapi semua itu hanya palsu belaka.
Anda merasakan suasana hati yang tertekan, tapi terdapat upaya untuk tidak menampakkannya yang justru akan berdampak hal negatif pada Anda.
-
Sering Termenung
Depresi kerap membuat penderita hanya sibuk dengan pikiran mereka sendiri dan terlihat sering merenung. Sering memikirkan kesalahan di masa lalu, peristiwa menyedihkan dan kekhawatiran tentang kegagalan.
Dalam artian yang lebih luas, gejala ini dapat menimbulkan masalah fisiologis dan psikologis lainnya. Sering cemas, susah makan, dan gangguan penyakit lain.
-
Perubahan dan Gejala Moodlainnya
Depresi dan gejalanya terkait dengan sejumlah masalah kesehatan psikologis dan perilaku lainnya. Jika Anda sudah terdeteksi dengan masalah kesehatan tersebut, seperti ADHD atau cemas berlebih, maka depresi justru akan membuat masalah penyakit tersebut makin meningkat.
Dalam arti yang lebih luas,depresi merupakan kombinasi dengan sejumlah masalah lain yang terkait dengan fisiologis atau psikologis. Kecemasan, gangguan makan, dan penyakit lain dapat timbul dari akar penyebab yang tumpang tindih di otak. Gejala tersebut sejatinya dapat menjadi peringatan untuk mencermati gejala depresi lainnya.
-
Mati Rasa
Suasana hati yang tertekan dapat menyebabkan sesuatu yang negatif. Seringkali merasa sakit, tapi tidak merasa seperti orang sakit karena tidak ada seringaian sakit. Menghina orang lain tanpa rasa bersalah juga bisa dikatakan bahwa orang tersebut mati rasa yang merupakan bagian dari gejala depresi. Namun, orang berdalih hal itu adalah sebuah ketahanan.
Jika Anda atau orang dekat melihat tersebut, tanyakanlah pada diri sendiri. Apakah hal tersebut adalah sebuah rasa ketahanan atau adanya mati rasa pada orang lain?
Depresi adalah penyakit yang rumit dengan manifestasi yang hampir sama banyaknya dengan penderita. Jika hari-hari bersemangat tidak lagi Anda rasakan, merasa tidak ada yang berguna lagi, mungkin sudah saatnya Anda mengunjungi dokter.