Begini Perkembangan Bahasa Daerah Suku Bali, hingga Ragam Bahasa yang Digunakan

Perkembangan Bahasa Daerah Suku Bali

Jika berbicara tentang Bali, pasti akan langsung teringat dengan destinasi wisatanya. Ternyata tidak hanya destinasi wisatanya yang menarik, namun juga budaya masyarakat Bali. Salah satunya ialah bahasa daerah suku Bali. Banyak orang dan wisatawan, yang mulai tertarik dengan Bahasa Bali. Untuk mengetahui seputar perkembangan bahasa daerah suku Bali, simak pembahasannya dibawah ini.

Perkembangan Bahasa Daerah Suku Bali

Perkembangan Bahasa Daerah Suku Bali
Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay

Bahasa Bali yang ada saat ini, merupakan perkembangan dari Bahasa Bali kuno. Awalnya Bahasa Bali mulai berkembang pada saat zaman Kerajaan Majapahit. Saat itu, Bahasa Bali yang umum digunakan ialah Bahasa Bali Tengahan.

Bahasa Bali Tengahan banyak digunakan di Pulau Bali, dan juga untuk membuat karya sastra. Di masa kerajaan Majapahit, banyak sekali seniman yang menggunakan Bahasa Bali Tengahan. Bahasa Bali Tengahan biasa dipakai oleh seniman di jaman itu, untuk menciptakan lagu hingga puisi.

Karya seperti Wariga, Usada, hingga Babad, semuanya memakai Bahasa Bali Tengahan. Selain karya tulis, Bahasa Bali Tengahan juga sering digunakan untuk sebuah pertunjukan seni.

Seiring waktu berjalan, bahasa Bali pun mengalami perubahan. Saat ini Bahasa Bali yang digunakan, ialah Bahasa Bali Kepara atau modern. Bahasa Bali inilah yang paling banyak digunakan, di daerah Bali.

Sebelum bisa digunakan secara bebas, penggunaan Bahasa Bali Kepara sempat dilarang pada masa penjajahan Jepang. Awalnya Bahasa Bali Kepara, wajib digunakan dalam segala situasi. Namun saat Jepang datang, Bahasa Bali ini langsung dimusnahkan.

Akhirnya Bahasa Bali Kepara bisa berkembang lagi, setelah masa penjajahan Jepang selesai. Bahasa Bali Kepara mulai berkembang lagi saat itu, dan akhirnya menjadi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Bali saat ini.

Mengenal Bahasa Bali Saat Ini

Bahasa Bali Kepara atau Bahasa Bali saat ini, merupakan bahasa umum yang digunakan di Bali. Penggunaan Bahasa Bali Kepara memiliki aturan, yang berkaitan dengan kasta atau tingkatan. Seperti yang diketahui, jika Bali menggunakan sistem kasta atau tingkatan, yang sudah ada sejak jaman kerajaan.

Sistem kasta tersebut, kini juga berpengaruh terhadap penggunaan bahasa. Semakin tinggi kasta atau tingkatan, maka harus semakin halus bahasanya. Kasta yang terdapat di Bali, tidak hanya berdasarkan kekayaan saja. Namun berdasarkan garis keturunan, dan juga profesi.

Orang yang memiliki garis keturunan kerajaan dan bangsawan, sangat dihormati di daerah Bali. Selain keturunan kerajaan atau bangsawan, seseorang yang memiliki profesi penting juga sangat dihormati. Profesi disini maksudnya, yang bermanfaat untuk masyarakat Bali.

Seperti tokoh masyarakat, atau orang yang banyak membantu sebuah daerah di Bali. Orang-orang tersebut, akan sangat dihargai. Jadi pasti bahasa yang digunakan berbeda, menjadi lebih halus dan sopan.

Sementara untuk masyarakat biasa, bisa menggunakan Bahasa Bali yang halus atau kasar. Penggunaan Bahasa Bali di kalangan masyarakat biasa, tidak begitu memperhatikan halus atau kasarnya. Biasanya penggunaan Bahasa Bali halus atau kasar, hanya diperhatikan ketika sedang berbicara dengan orang yang lebih tua.

Untuk berbicara dengan orang tua, haruslah menggunakan Bahasa Bali yang halus. Sementara jika berbicara dengan teman dekat, biasanya masyarakat Bali menggunakan bahasa yang tidak formal atau kasar. Jadi saat mempelajari Bahasa Bali Kepara, jangan lupa untuk mempelajari tentang bahasa yang kasar dan halus.

Ragam Bahasa yang Terdapat di Bali

Ternyata di daerah Bali, tidak hanya menggunakan Bahasa Bali saja. Namun ada beberapa bahasa lain, selain bahasa daerah suku Bali asli. Menurut Kemendikbud, ada 5 bahasa yang digunakan di Bali.

Inilah ragam bahasa yang terdapat di Bali.

1. Bahasa Bali Kepara

Pastinya yang pertama ialah Bahasa Bali. Bahasa Bali Kepara adalah bahasa asli dari daerah Bali. Selain digunakan di daerah Bali, Bahasa Bali juga digunakan di daerah sekitarnya. Seperti di daerah NTT, Lombok, hingga Jawa Timur. Bahkan Bahasa Bali menyebar juga di daerah Sulteng, Kalteng, hingga Lampung.

Bahasa Bali Kepara memiliki dua dialek berbeda, yakni dialek Aga dan dialek Dataran. Kedua dialek tersebut, digunakan sesuai dengan daerah tempat tinggal. Dialek Aga digunakan oleh masyarakat dataran tinggi di Bali. Tidak hanya di dataran tinggi, dialek Aga juga biasa digunakan di dataran besar Bali.

Lalu untuk dialek Dataran, biasa digunakan oleh masyarakat dataran rendah. Biasanya dialek Dataran, banyak digunakan di daerah Pulau Dewata. Tidak hanya Pulau Dewata, masyarakat di kota Denpasar juga kebanyakan menggunakan dialek Dataran.

Informasi wisata menarik lainnya : Pura Batu Bolong Di Lombok

2. Bahasa Madura

Ternyata Bahasa Madura, juga menjadi bagian dalam bahasa daerah suku Bali. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa Bahasa Bali digunakan di daerah Jawa Timur. Ternyata tidak hanya Bahasa Bali yang digunakan disana, namun bahasa Jatim juga digunakan di Bali.

Hal tersebut bisa terjadi lantaran daerah Bali dan Jatim berdekatan. Tidak hanya karena berdekatan, namun banyak juga masyarakat Jatim, yang tinggal di Bali. Bahasa dari daerah Jatim, lebih dikenal dengan Bahasa Madura.

Biasanya Bahasa Madura, digunakan di daerah Buleleng. Masyarakat di daerah Buleleng, kebanyakan menggunakan Bahasa Madura saat berkomunikasi.

3. Bahasa Jawa

Sama dengan Bahasa Madura, Bahasa Jawa juga banyak dipakai di Bali, karena letak daerah yang berdekatan. Tidak hanya daerah yang berdekatan, tetapi banyak juga masyarakat Jawa yang menetap di Bali. Itulah mengapa Bahasa Jawa dipakai juga di Bali. Namun Bahasa Jawa yang digunakan, tidak sama dengan Bahasa Jawa biasanya.

Bahasa Jawa di daerah Bali, mempunyai perbedaan hingga 50% lebih, dengan Bahasa Jawa di daerah Jawa. Apalagi Bahasa Jawa di daerah Bali, sangat berbeda dengan bahasa daerah Jawa di Solo dan Jogja. Masyarakat di daerah Buleleng yang paling banyak memakai Bahasa Jawa ini.

4. Bahasa Sasak

Bahasa Sasak adalah bahasa yang dipakai di daerah Lombok. Daerah Lombok juga daerah yang berdekatan dengan Bali. Selain daerahnya berdekatan, banyak masyarakat Bali yang berlibur, bahkan bekerja di daerah Lombok. Maka tidak heran, jika banyak masyarakat Bali bisa menggunakan Bahasa Sasak.

Sama seperti Bahasa Bali, Bahasa Sasak juga memiliki dua dialek. Namun dialek tersebut, hanya digunakan Bahasa Sasak di Bali. Dialek yang dipakai dalam Bahasa Sasak di Bali ialah Celukan Bawang, dan Bukit Tabuan.

5. Bahasa Melayu

Bahasa Melayu yang ada di Bali ialah bahasa Loloan. Melayu Loloan biasa dipakai oleh orang di daerah Jembrana. Meski tidak begitu banyak digunakan, namun Bahasa Melayu Loloan ini ditetapkan oleh Kemendikbud, sebagai salah satu bahasa daerah suku Bali.

Bahasa Loloan ini hampir serupa dengan bahasa daerah Melayu biasa, dan hanya sedikit perbedaannya. Bahasa Melayu bisa sampai di Bali, karena daerah Lampung dan Sulteng yang berdekatan dengan Bali.

Kedua daerah tersebut, biasa menggunakan Bahasa Melayu ini. Itulah mengapa Bahasa Melayu Loloan, digunakan juga di beberapa daerah Bali.

Selain memiliki destinasi wisata menarik, budaya dan Bahasa Bali juga kini mulai menarik untuk dipelajari. Saat ini bahasa daerah suku Bali, mulai dipelajari banyak orang. Pasalnya banyak yang ingin berlibur, bahkan menetap di daerah Bali. Jika ingin mempelajari Bahasa Bali, dapat memulainya dengan kalimat dasar.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 + two =

Scroll to Top