ragam Motif Batik yang Ada di Riau Dan filosofinya!

ragam motif batik

Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori. Ragam motif batik menjadi alasan penting bentuk lukisan tersebut.

Batik berasal dari kata amba dan tik yang merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik. Kalau jaman dulu disebutnya ambatik. Ada banyak motif batik yang bisa ditemukan di setiap propinsi.

Pada jaman sekarang, hampir semua provinsi di Indonesia memiliki motif-motif batik, warna, filosofi dan ciri khas tersendiri. Tidak hanya dari pulau Jawa saja, kini pulau Sumatra, pulau Kalimantan dan lainnya memiliki design motif batik.

Semua batik itu pun memiliki warna, filosofi dan ciri khas yang berbeda-beda. Memang asal mula batik berasal dari Jawa. Tapi kini, batik mulai tersebar di seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Banyak sekali pengrajin batik di setiap provinsi yang ada di Indonesia. Mereka membuat dan memproduksi ragam motif batik dengan ciri khas daerahnya masing-masin. Ini kemudian akan di produksi dalam bentuk kain, baju, celana, tas dan lainnya.

Pada kesempatan kali ini saya akan memberi tahu motif batik beserta ciri khasnya yang berasal dari Riau. Riau merupakan provinsi yang berada di pulau Sumatra. Batik yang ada di Riaupun sudah ada sejak lama dan berkembang sampai sekarang.

Sejarah Batik Melayu

Sekitar tahun 1985, Pemerintah Propinsi Riau melakukan upaya untuk menghidupkan kembali budaya Batik Riau. Ini dilakukan dengan memberikan pelatihan membatik kepada masyarakat Riau.

Teknik dan cara pembuatan Batik Riau sama dengan proses pembuatan batik Jawa. Menggunakan Canting sebagai alat utama dalam membatik.

Hanya saja ada perbedaan pada motif batik yang digunakan yaitu terinspirasi motif tenun Melayu Riau. Pada zaman itu, motif batik tidak dilukis melainkan di cap.

Penggunaan teknik cap digunakan untuk mendapatkan kualitas motif yang baik. Karena cap akan ditekan sehingga menghasilkan gambar motif batik yang lebih jelas.

Saat itu alat cap batik terbuat dari perunggu, desain pada cap dibuat sesuai ragam motif batik yang akan dibuat. Sedangkan bahan kain dasar untuk batik digunakan kain sutra atau jenis kain lembut lainnya yang biasanya berwarna hitam gelap.

Masuk tahun 1990-an, Batik Selerang mulai dikenal sebagai batik Riau, akan tetapi keberadaan batik selerang tersebut mulai menghilang karena mungkin disebabkan oleh pangsa pasar yang lesu terhadap produk batik tersebut.

Dan kemudian pada jaman pak SBY batik dilestarikan lagi sehingga lebih banyak pengrajin batik yang membuat dan memproduksi batik. Akhirnya, batik Riau kini sudah hidup kembali dan sekarang sudah semakin bervariasi ragamnya.

Pelestarian Batik Melayu Riau

Batik dari Riau atau sering juga disebut Batik Melayu Riau. Berbeda dengan batik dari daerah lain dimana perkembangan batik dimulai dengan batik tulis. Batik Riau sejak tahun 1800-an dikenal dengan batik cap-nya.

Batik Riau cenderung menggunakan kombinasi warna cerah dan corak tumbuh-tumbuhan.Corak ini diambil sebagai dasar desain seperti bunga Bintang, bunga Hutan, bunga Tanjung, Bunga Matahari Kaluk Berlapis, bunga Cempaka, bunga Sosoum, bunga Keduduk dan masih banyak lagi.

Batik Riau terus berkembang hingga pada akhirnya juga dikenal dengan nama “Batik Tabir“.

Salah satu bentuk proteksi terhadap motif Batik Riau yang menjadi ciri khas dan menjaga eksistensi adalah hak paten yang didapatkan. Ini juga disebut dengan hak kekayaan intelektual atas motif batiknya.

Banyak sekali harapan yang melambung tinggi terhadap produk batik dari Bumi Lancang Kuning. Untuk menjadi salah satu bagian dari kekayaan budaya Indonesia dimasa yang akan datang.

Motif Batik Riau

Tahun 2004 melalui tangan terampil seorang seniman, H. Encik Amrun Salmon. Dibuatlah percobaan demi percobaan yang akhirnya dapat menghasilkan suatu pola baru dengan membuat ragam motif batik tulis/colet berpola.

Ini dilakukan dengan mengambil ilham dari tabir belang budaya Melayu Riau yang bergaris memanjang dari atas ke bawah. Dengan motif-motif Melayu yang ada, yaitu yang terdapat pada tabir pelaminan Melayu Riau.

Selanjutnya, dari motif-motif yang ada ini pula dikembangkan menjadi sebuah motif baru yang di beri nama sesuai aslinya. Dari pengembangan motif tradisional yang ada, diciptakan motif baru yang tak keluar dari akarnya budaya Riau.

Beberapa diantaranya adalah: Bungo Kesumbo, Bunga Tanjung, Bunga Cempaka, Bunga Matahari Kaluk Berlapis.

Batik Riau ini terus tumbuh dan berkembang dengan diberi nama “Batik Tabir”. Sejak saat itu, salah satu batik Riau yang cukup terkenal hingga saat ini adalah Batik Tabir.Batik Tabir mengkombinasikan motif tumbuhan sebagai dasar dari motifnya seperti bunga atau kembang.

Dan toko-toko batik yang ada di provinsi Riau pun sudah banyak tersebar. Di Pekanbaru, Batik Tabir dapat ditemukan di Galeri Batik Tabir Riau Rani.

Batik Dengan Motif Terbaru

Seiring berkembangnya waktu, banyak sekali macam ragam motif batik yang berasal dari Riau. Seperti kuntum mekar melambai, bunga matahari keluk berlapis, sari bertabur kuntum penuh, bunga kundru putri bangsawan, kembang berisi keluk anak.

Ada juga daun baku puluh bertunas,  kembang penuh siku beradu, wajik susun bertabur anak, kembang berhias tumpeng tindih, bunga penuh awan jingga, kembang penuh wajik bersambung, kuntum bercabang bintang-bintang dan masih banyak lainnya. Total jumlah sampai saat ini yang terhitung adalah batik Riau memiliki jumlah 39 motif.

Cara dan Teknik pembuatan batik Riaupun sekarang sudah beragam, tak hanya Teknik cap yang terkenal, tetapi hasil dari teknik celup ikat, Teknik canting tulis, Teknik printing juga sangat berkembang di Riau mengingat sekarang banyak pengrajin batik yang ada di Riau.

Dan hasil dari produksi merekapun juga semakin beragam. Seperti kain, baju , celana, tas, dompet, tempat tissue, selendang, hingga maskerpun mereka produksi dengan motif batik mengingat di situasi pandemic ini diperlukannya masker sehingga para produser menciptakan banyak masker untuk dijual sebagai keperluan dan toko-toko batikpun ikut memproduksi masker yang bermotif batik.

Sangat unik bukan?

Baca artikel lain dari kami: Tari Remo Sejarah dan Perkembangannya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five + 20 =

Scroll to Top