Geotextile merupakan material yang banyak digunakan dalam berbagai jenis proyek pembangunan. Material ini cukup penting dalam berbagai jenis keperluan pembangunan lho. Sifat geotextile sendiri sangatlah beragam, tergantung bagaimana dan apa jenisnya. Dengan mengetahui sifat dari geotextile tentu saja akan mempemudah Anda ketika akan melakukan pemilihan material bahan.
Geotextile disusun dengan menggunakan beragam jenis serat sintetis yang memiliki kekuatan cukup tinggi. Biasanya penyusun material ini adalah Polyester (PET), Polyamide (PM), Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE). Geotextile dengan menggunakan bahan ini tentu saja akan menghasilkan jenis geotextile yang kuat dan bisa digunakan di segala medan.
Jenis geotextile sendiri dibagi menjadi 2, yaitu geotextile woven dan non woven. Dengan mengetahui karakterinya masing-masing, maka Anda bisa mengenali sifat geotextile dengan lebih pas dan efektif. Jika Anda sudah mengetahui sifat dan cara kerja dari geotekstil, tentunya akan lebih mudah untuk diaplikasikan dalam berbagai proyek konstruksi.
Jika Anda adalah orang yang bekerja dalam dunia teknik sipil dan pembangunan, maka material ini akan sangat familiar dan sering digunakan. Geotextile yang kuat menjadikannya bahan ini lebih dipilih daripada jenis material yang lain.
Sifat Geotextile
Geotextile adalah jenis material geosintetik yang biasanya berupa lembaran seperti kain. Banyak orang yang salah kaprah dan mengira jika material ini adalah bagian dari kain. Wah, padahal ini beda sekali bukan? Material geotextile memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan dengan kain biasa. Kain biasa dari pabrikan tentu tidak pas jika digunakan untuk proses konstruksi. Jadi, bagaimana saja sifat geotextile yang umum untuk dikenal dalam dunia pembangunan?
Sifat geotextile yang pertama adalah kokoh. Material ini memiliki daya tahan yang cukup tinggi. Bahkan, geotextile memiliki kekuatan untuk menahan tanah sebagai lapisan tanah dasar sehingga tidak mengalami amblesan. Dengan sifat geotextile yang demikian, maka penggunaannya bisa dipakau untuk berbagai keperluan pembangunan berat.
Sifat geotextile selanjutnya adalah elastis. Dengan hasil prosduksi dari pabrik yang berkualitas, maka geotextile memiliki sifat yang elastis. Hal ini didukung dengan bentuknya yang berupa lembaran dan bisa menyesuaikan dengan medan lapangan yang akan digunakan. Elastisitas geotextile hampir mirip dengan kain yang bisa fleksibel untuk dibentuk.
Sifat geotextile inilah yang disukai dalam proses pembangunan karena membuatnya mudah untuk digunakan dan menghemat waktu pemasangan. Dengan sifat geotextile yang elastis, maka material ini bisa juga dilipat dan akan menghemat ruangan pengangkutan.
Sifat yang juga diunggulkan adalah memiliki pola anyaman yang kuat. Anyaman dari serat-serat material penyusun geotextile sangat rapat dan bisa digunakan untuk filtrasi atau penyaringan. Maka tak heran jika banyak proyek pembangunan yang membutuhkan material ini karena sifat geotextile yang memiliki bahan penyusun dengan pola yang unik.
Meski demikian, tidak semua jenis geotextile memiliki pola ini. Pola anyaman ini hanya dimiliki oleh geotextile woven atau woven geotextile. Sehingga, jika Anda membutuhkan material yang bisa berfungsi sebagai filtrasi atau penyaringan, maka Anda bisa menggunakan jenis geotextile jenis woven yang memiliki sifat pola anayaman yang erat.
Baca juga: Perbedaan Geotextile Woven dan Non Woven
Sifat Geotextile dalam Pembangunan
Sifat yang selanjutnya adalah permeabilitas tinggi. Artinya, geotextile memiliki daya tahan anti air sangat tinggi. Dengan menggunakan material ini, maka Anda bisa menggunakannya di berbagai proyek yang dekat dengan air atau lembab. Maka, tak heran jika geotextile banyak digunakan untuk penyaring atau pemisah. Karena sifat inilah geotextile disebut juga dengan material yang fleksibel.
Beberapa penggunaan atas sifat geotextile ini biasanya digunakan untuk penahan abrasi, menahan erosi, pemisah air tanah, lapisan pelindung pipa evaporasi agar aliran air tidak tercampur di dalam tanah, dan lain sebagainya.
Dengan sifat ini pula, geotextile akan lebih awet dan tahan lama meskipun terkena air dengan jumlah yang banyak. Material penyusunnya yang biasa menggunakan PET dan PP inilah yang membuat material dari geotextile lebih kedap air dan tahan terhadap segala jenis tekanan yang dihasilkan di perairan.
Pengaplikasian dari sifat geotextile ini juga bisa dilihat pada penggunaannya sebagai filter penahan ombak di tepi pantai atau lepas pantai. Dengan demikian, material geotextile ini nantinya tidak akan mudah rusak meski terkena kikisan air laut.
Sifat yang lainnya adalah material ini memiliki ketahanan tinggi, baik itu kepada material sintetik, senyawa kimia, pelapukan karena makhluk hidup atau mikroorganisme, tekanan berat yang tinggi, dan paparan sinar UV.
Kelemahan Sifat Geotextile
Meski memiliki banyak sekali kelebihan dari geotextile ini, ternyata material ini tetap memiliki bahan yang kurang menguntungkan. Misalnya adalah pada geotextile woven, jenis ini kurang cocok jika digunakan pada pembangunan yang terpapar sinar ultraviolet terlalu lama. Warnanya akan cepat memudar dan membuat lapisannya menjadi tipis.
Dengan demikian, jika Anda akan menggunakannya pada kondisi lapangan yang terpapar matahari, akan lebih baik menggunakan yang kualitas unggulan atau jenis non woven geotextile. Jenis ini disusun bukan dengan susunan anyaman sehingga lebih kuat dalam beberapa hal.
Pengaplikasian Geotextile
Geotextile merupakan material yang memiliki sifat kuat dan daya tahannya tinggi di berbagai medan dan lokasi, oleh karena itu, banyak sekali orang yang menggunakan material ini sebagai bahan yang murah dan mudah untuk dipasang. Sifat yang fleksibel juga membuatnya lebih disukai daripada jenis material yang lain.
Penggunaan material geotextile ini memiliki berbagai macam aplikasi. Penerapan yang paling populer dari geotextile adalah digunakan untuk perkuatan tanah dasar. Tanah dasar yang dimaksud adalah tanah yang masih lunak atau rawan ambles jika diberi bangunan. Maka, untuk menguatkannya akan sangat tepat jika menggunakan material geotetxtile yang menahan tanah timbunan di atasnya agar tidak tercampur.
Dari sifat yang kuat akan menjadi pembatas atau sekat antara tanah dasar dengan tanah timbunan sehingga tanah ini tidak tercampur satu sama lain. Dengan demikian, proses untuk perkuatan tanah akan lebih mudah dan kokoh dibandingkan dengan menggunakan bahan yang lain. Cara ini sudah banyak diaplikasikan dan dipilih untuk mempermudah proses pembangunan dalam dunia konstruksi seperti kontruksi jalan.
Aplikasi lain dari material ini adalah untuk mencegah erosi di sungai, di mana geotextile menjadi penahan dinding di bibir sungai agar tidak tergerus aliran air. Geotextile yang permeabilitas atau tahan air inilah yang membuatnya cocok menjadi penahan erosi di sungai. Cara ini juga bisa diterapkan di berbagai kawasan pantai untuk mencegah erosi dan hantaman ombak di laut.
Jika ada longsor, maka geotextile bisa berguna untuk lapisan rekonstruksi dinding lereng yang baik. Geotextile yang mudah dipasang dan kokoh akan membuatnya menahan lapisan tanah agar tidak kembali menghalami kelongsoran.