Upacara Potong Gigi di Bali Disebut Metatah, Tradisi yang Masih Dijaga Kelestariannya

Upacara Potong Gigi Di Bali Disebut Metatah

Masyarakat yang tinggal di provinsi Bali dan beragama Hindu memiliki sebuah tradisi yang harus dilakukan semua anak untuk melakukan tradisi tersebut. Anak yang sudah menginjakkan usia remaja atau dewasa yang akan menjalankan tradisi tersebut. Adanya upacara potong gigi di Bali disebut dengan tradisi metatah yang sejak dulu sudah dilakukan hingga saat ini.

Fakta Tradisi Metatah di Bali

Potong Gigi Di Bali Disebut Metatah
source: www.kintamani.id

Tradisi ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam hidup seorang anak yang sudah beranjak dewasa untuk dikembalikan menjadi suci. Upacara Ini wajib dilakukan bagi semua masyarakat yang tinggal di provinsi Bali dan menganut agama Hindu. Melakukan upacara potong gigi di Bali disebut dengan tradisi metatah ini dilakukan secara turun menurun. Berikut fakta-fakta tentang tradisi ini:

1. Perempuan yang Hamil Tidak Melakukan Tradisi Ini

Potong gigi atau sering disebut dengan metatah, mepandes, dan mesangih tidak dapat dilakukan kepada perempuan yang sedang hamil. Diketahui bahwa upacara ini bertujuan untuk mensucikan seorang remaja dari yang tidak suci. Ketika sedang hamil, kandungan tersebut merupakan sesuatu yang sangat suci. Ini adalah fakta yang unik dan dipercayai oleh umat Hindu.

2. Menggunakan Busana Khusus

Pada zaman dahulu orang yang melakukan potong gigi pada umumnya menggunakan kain putih, kampuh kuning, dan selempang semara ratih. Ketiga ini merupakan simbol agar Direstui oleh Dewa Semara dan Dewa Ratih. Dan masih ada ada yang harus dipakai yaitu benang sebagai simbol terikatnya dengan norma-norma agama. Namun zaman semakin maju dan sudah banyak busana yang indah.

3. Kewajiban Orangtua Kepada Sang Anak

Masyarakat Bali sejak dulu yang beragama Hindu sudah melakukan upacara ini secara turun-menurun. Sehingga orangtua memiliki kewajiban kepada sang anak untuk melakukan tradisi metatah ini. Melakukan upacara Ini adalah petuah yang baik dan dapat menjauhkan sifat buruk yang ada pada seorang anak sehingga bisa diatasi.

Baca juga: Selamatan Bayi Baru Lahir Adat Jawa

4. Sangat Mengocek Kantong

Melakukan upacara metatah saat ini membutuhkan biaya yang sangat besar untuk melengkapi kebutuhan sesajen. Acara ini dilakukan secara besar-besaran seperti pernikahan seseorang yang mengundang keluarga besar. Maka dari itu itu untuk lebih menghemat pengeluaran, masyarakat Bali melakukan upacara ini secara massal.

5. Setelah Upacara Harus Mencicipi Enam Rasa

Ketika upacara metatah sudah diakhiri maka anak tersebut harus mencicipi 6 rasa yang memiliki makna tersendiri. Adanya upacara potong gigi di Bali disebut dengan tradisi metatah ini membuat anak mengenal banyak rasa. Dengan mencicipi rasa yang beraneka ragam dapat mengetahui bagaimana kehidupan yang manis dan pahit.

Tujuan Upacara Potong Gigi

Setiap acara pasti memiliki tujuan yang sudah mendasar salah satunya upacara potong gigi yang dilakukan masyarakat Bali ini. Secara turun-temurun tradisi ini sudah dikembangkan dengan seiringnya waktu berjalan. Anak yang sudah memasuki usia akil baligh maka dapat mengikuti upacara ini. Ada beberapa tujuan dari dilakukannya upacara metatah ini di Bali untuk sang anak.

Adanya upacara ini akan membuat sang anak bisa menemukan hakekat Bagaimana manusia sejati terlepas dari kegelapan dan pengaruh yang tidak baik. Dengan mengikis gigi hingga rata dipercayai bisa menemukan jati diri anak tersebut. Sehingga diharapkan setelah melakukan upacara Ini sang anak bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.

Seseorang yang telah melakukan upacara potong gigi di bali disebut dengan tradisi metatah ini akan menjadikan anak suci kembali. Orangtua sudah melakukan upacara ini terlebih dahulu sehingga anak seperti baru bertemu orangtua dalam keadaan suci. Sehingga keluarga tersebut memiliki kesucian yang sempurna.

Menjadi manusia sejati adalah tujuan dari tradisi masyarakat Bali yang dilakukan oleh anak beranjak dewasa. Orangtua memiliki kewajiban untuk melakukan tradisi ini kepada sang anak agar bisa membawa pengaruh baik dalam hidupnya. Menjadi manusia yang tulus dan baik bisa membawa kehidupan sang anak menjadi lebih tenang dan tentram.

Tujuan yang diyakini ketika sudah melakukan upacara ini akan menghindari sebuah hukuman yang akan didapatkan ketika di neraka nanti. Hal ini dipercayai oleh umat Hindu yang tertera pada Lontar Atma prasangsa. Kepercayaan ini membuat masyarakat Bali yang beragama Hindu terus melakukan upacara ini secara turun-menurun.

Pada intinya orangtua memiliki kewajiban untuk membuat sang anak memiliki kepribadian yang baik. Namun masyarakat Bali terutama bagi yang menganut agama Hindu melakukan perubahan tersebut dengan mempercayai tradisi ini. Selain itu keberkahan dalam hidup akan terbuka jika seseorang dalam keadaan suci baik lahir dan batin.

Proses Pelaksanaan Upacara Metatah di Bali

Diketahui bahwa upacara metatah merupakan tradisi yang dilakukan secara turun menurun untuk penyucian diri agar memiliki kepribadian yang lebih baik. Selain itu pribadi bisa membawa Wa ke jalan yang lebih baik untuk banyak orang maupun diri sendiri. Untuk mengetahui proses pelaksanaan upacara potong gigi di Bali disebut dengan tradisi metatah simak informasi di bawah ini:

1. Upacara Bersih Diri

Prosesi yang pertama adalah melakukan upacara pembersihan diri yang dilakukan sebelum pemotongan gigi. Dengan membersihkan diri dari segala hal yang buruk sehingga selama proses tersebut akan berjalan lancar. Dipercayai bahwa ketika melakukan tradisi ini maka Dewa akan menonton dan harus terlihat bersih serta rapi.

2. Menginjak Sesajen di Bawah Balai

Sebelum upacara Ini dilanjutkan sang anak harus menginjakkan kakinya Ke sesaji yang telah disediakan di bawah Balai. Dengan menginjak sesaji yang sudah disediakan tersebut maka proses upacara dapat dilanjutkan untuk pemotongan gigi. Sebelum itu anak tersebut harus naik ke Balai yang yang menjadi tempat pemotongan gigi.

3. Naik ke Balai Pemotongan

Setelah membersihkan diri dari pikiran dan juga tubuh untuk melanjutkan tradisi ini selanjutnya anak tersebut naik Ke balai yang tersedia. Balai menjadi salah satu tempat untuk melakukan pemotongan gigi terhadap sang anak yang ingin disucikan. Setelah menginjakkan sesaji maka sudah bisa naik ke Balai dan melanjutkan proses upacara potong gigi di Bali disebut dengan metatah.

4. Prosesi Upacara Potong Gigi

Upacara metatah akhirnya terjadi dan anak tersebut sudah hampir suci yang dapat dilanjutkan dengan berkumur. Gigi yang dipotong tidak semuanya namun hanya 6 gigi yang dipercayai sesuai dengan tradisi tersebut. Berkumur menjadi salah satu bentuk mensucikan diri yang kemudian membuang air tersebut di dalam Kelapa Gading untuk menyatukannya dengan leluhur.

Proses pelaksanaan upacara ini tidak terlalu berat untuk seorang anak yang baru beranjak dewasa. Keharusan dalam melaksanakan upacara metatah bagi sang anak adalah kewajiban orangtua untuk membuat anaknya memiliki hidup yang lebih baik. Dipercaya bahwa pengaruh buruk dan sikap buruk bisa menghilang setelah melakukan upacara tersebut.

Itulah upacara cara potong gigi di Bali disebut dengan tradisi mata tah yang saat ini masih ih dilakukan secara turun-temurun. Upacara Ini sudah ada sejak lama dan bertujuan untuk membuat kepribadian dan hidup sang anak menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tradisi metatah hanya membutuhkan 6 gigi yang dipotong yang mempercayai manusia memiliki 6 sifat buruk dalam dirinya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × three =

Scroll to Top