Lilyana Natsir; Menggeluti dunia bulutangkis sejak usia kanak-kanak. Selama 17 tahun hingga sekarang berumur hampir 34 tahun, ia berkiprah di dunia bulutangkis profesional. Bergabung di dalam pusat pelatihan nasional bulutangkis Indonesia, Butet, sapaan akrabnya memutuskan pensiun di tahun 2019 ini.
Alasan demi regenerasi dan faktor usia yang sudah tidak muda lagi menjadi penyebabnya. Publik dan pencinta bulutangkis Indonesia pun tampak kehilangan. Mari disimak perjalanan karier bulutangkis seorang Lilyana Natsir.
Lilyana Natsir Pensiun Demi Regenerasi Atlet Bulutangkis Indonesia
Biografi Singkat Lilyana Natsir
Butet lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada tahun 1985. Sejak usia anak-anak, ia memang sudah menekuni olahraga pukul bulu ini. Menginjak remaja, ia memutuskan untuk pindah dan menetap di Jakarta demi menggapai impian menjadi pebulutangkis profesional. Berbekal izin orang tua dan kerja keras bertahun-tahun, ia pun berhasil bertahan dan sukses bersaing di Pelatihan Nasional (Pelatnas).
Karier Bulutangkis
Butet tercatat sukses berprestasi di nomor ganda putri bersama Vita Marisa, nomor ganda campuran bersama nova Widianto, dan terakhir bersama Tontowi Ahmad sampai pensiun di nomor ganda campuran.
Karakternya yang tidak mudah menyerah, tidak mau kalah, serta disiplin dalam setiap sesi latihan dan pertandingan, membuatnya dikenal sebagai pebulutangkis wanita yang sangat bagus. Baik di dalam maupun di luar lapangan, sosoknya dihormati bahkan junior-juniornya pun tak segan meminta saran kepadanya.
Saat berpasangan dengan Tontowi Ahmad, ia mengalami puncak kejayaan dengan menduduki posisi 1 dunia di nomor ganda campuran. Bahkan saat memutuskan pensiun pun, mereka masih berada di posisi 4 dunia dan berhasil menjadi runner up di ajang Indonesia Master 2019.
Deretan Prestasi
Deretan prestasi yang diraih Butet sudah sangat lengkap dan bisa dibilang sempurna dalam dunia bulutangkis modern. Berikut beberapa prestasi prestisius yang makin mengukuhkan namanya sebagai pebulutangkis wanita nomor 1 di Indonesia.
Emas dan Perak Olimpiade. Saat berpasangan dengan Nova Widianto ia mendapat Perak di Olimpiade 2008. Lalu saat berpasangan dengan tontowi Ahmad di Olimpiade 2016, Butet berhasil meraih medali emas.
Juara di Kejuaraan Dunia BWF tahun 2005, 2007, dan 2013 saat berpasangan dengan Nova dan Tontowi Ahmad.
Medali Perak Asian Games tahun 2014.
Mengoleksi juara sepanjang BWF Superseries, beberapa di antaranya adalah yang paling prestisius Indonesian Open Superseries Premier, lalu China Open, Malaysia Open, India Open, Frech Open, dan lain-lain.
Juara All England 3 kali berturut-turut dari tahun 2012, 2013, dan 2014 di Inggris bersama Tontowi Ahmad.
Memenangkan BWF Grand Prix seperti Indonesia Masters, Swiss Open, Malaysia Masters, Macau Open, dan lain-lain.
Hal Menarik Lilyana Natsir
Berikut ada juga hal-hal dan fakta menarik seputar Butet:
- Tidak memiliki keturunan Batak atau Medan, tetapi nama panggilan Butet diberikan seorang senior di pelatnas karena saat itu ia adalah atlet yang paling muda usianya.
- Seumur hidupnya, selalu memiliki potongan rambut pendek. Paling panjang hanya sebatas bahu saat masih kecil.
- Awalnya merupakan atlet ganda putri, namun akhirnya mengikuti arahan pelatih untuk bermain di ganda campuran dan sukses.
- Kejuaraan dunia BWF tahun 2013 di China adalah momen yang paling diingatnya. Saat itu ia melawan peringkat dunia nomor 1 sekaligus tuan rumah. Pada set terakhir tertinggal 18-20, namun berhasil menang dan keluar sebagai juara dengan skor akhir 22-20.
Hingga akhir karier bulutangkisnya, Butet selalu mengerahkan 100% kemampuannya untuk memberikan yang terbaik di lapangan. Inilah yang membuatnya dikagumi oleh para lawannya.
Lilyana Natsir memang pantas menjadi pahlawan olahraga bulutangkis sekaligus panutan generasi muda Indonesia.
Instagram
Demikian sekilas tentang sosok Lilyana Natsir salah satu Legend handal di dunia olahraga cabang Bulutangkis, yang dapat saya bagikan kepada pembaca. Sekiranya ada banyak kekurangan dalam berbagi informasi mohon maklum. terimakasih.
Baca juga; tokoh wanita Indonesia yang menginspirasi