Sejarah Ken Dedes & Fakta Dibalik Cerita Fenomenal di Zamannya

Sejarah dan Fakta Tentang Ken Dedes yang Fenomenal di Zamannya

Sejarah Ken Dedes adalah artikel tentang wanita fenomenal yang pernah ada di Nusantara. Di ceritakan secara turun-temurun dalam legenda raja-raja Jawa. Sebaiknya, Anda tahu. Minimal untuk bercerita kembali untuk generasi selanjutnya.

Setidaknya, ketika generasi selanjutnya mengagumi cerita tentang sosok putri salju yang cantik jelita. Anda bisa mengatakan, di Nusantara atau Indonesia, ada Ken Dedes!…

Sejarah Ken Dedes

Jika ditanya siapa perempuan paling cantik di zaman kerajaan dulu? Maka Ken Dedes akan menjadi kandidat nomor satu. Meskipun terkadang penilaian terhadap kecantikan relatif. Tergantung kepada selera masing-masing.

Faktanya, di zamannya, ia adalah sosok perempuan yang fenomenal. Kisahnya selalu menarik untuk disimak.

Selama generasi ke generasi, kisah Dedes dihadirkan dalam bentuk film, tulisan, dan lainnya. Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan mengupas sejarah dan fakta-faktanya.

Siapa Itu Ken Dedes?

Awalnya Dedes hanya seorang wanita biasa. Ia hanya seorang anak pendeta. Namun, ia sudah terkenal di desanya sebagai gadis tercantik. Konon, laki-laki yang baru bertemu saja bisa langsung jatuh hati kepadanya. Ia adalah sosok yang anggun dan berwibawa. Ia tidak sembarangan memilih pria.

Sosok wanita cantik ini terbilang sulit sekali diidentifikasi. Fakta tentangnya, hanya terdapat di dalam Pararaton. Tidak ada lagi kisahnya di data teks yang lain.

Dalam Pararaton, ditegaskanbahwa dirinya memiliki pertanda Sri Nareswari (perempuan utama/diunggulkan) dari perempuan yang lain.

Menurut Pararaton, ayahnya merupakan seorang pendeta Budha bernama Mpu Purwa. Tempat tinggalnya yaitu Desa Panawijen.

Dalam Pararaton juga disebut bahwa ia memiliki tanda. Tanda tersebut yaitu Rahsya yang bersinar. Menurut sumber, tanda tersebut hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu. Yaitu orang yang mendapatkan karunia dewata.

Namun, tidak semua orang bisa menangkap pancaran sinar tersebut. Tandanya ini menjadi ciri bahwa siapa pun yang akan menikahinya, akan menjadi raja besar.

Kecantikannya bahkan dicitrakan juga pada Pararaton. Ia adalah sosok perempuan yang luar biasa cantiknya. Bahkan, dalam sumber disebutkan bahwa tidak ada yang menyamai kecantikannya. Itulah yang menjadikannya sebagai perempuan paling fenomenal di sebelah Timur Kawi hingga Tumapel.

[penci_blockquote style=”style-3″ align=”none” author=”KEN DEDES”]Sosoknya selalu dikaitkan dengan lambang kecantikan, tabiat, dan keluwesan.[/penci_blockquote]

Fakta Tempat Tinggalnya

Dalam sejarah Ken Dedes, nama Desa Panawijen yang menjadi tempat ia dilahirkan tidak hanya tertulis di Pararaton saja. Desa tersebut tertulis juga di prasasti Wurandungan. Prasasti tersebut disinyalir bertahun 865 Saka. Namun, Panawijen saat ini sudah tidak ada. Desa tersebut diduga kuat adalah Desa Polowijen, Blimbing (saat ini).

Perubahan kemungkinan terjadi karena adanya pertukaran konsonan‘n’ dan ‘p’. Selain ada persamaan pada namanya, di tempat tersebut juga banyak sekali peninggalan arkeologis. Itulah yang menjadi dugaan kuat bahwa Polowijen adalah Panawijen dulu.

Peninggalan arkeologis di tempat ini cukup beragam. Mulai dari bekas pemukiman yang kaya akan pecahan keramik asing dan gerabah, hingga sisa umpak-umpak batu serta arung. Bahkan, di tempat tersebut dipajang sebuah plang bahwa Polowijen adalah situs kediamannya zaman dulu.

Salah satu situs yang cukup terkenal di sana adalah Sumur Windu. Atau, dikenal juga dengan Sumur Upas. Sumur tersebut bertempat di Jalan Cakalang, Lingkungan Watu Kenong, RT 03/RW02 Polowijen. Namun saat ini sumur tersebut sudah tidak difungsikan lagi.

Di sekitar situs pun terdapat banyak sekali batu umpak, batu merak dan lainnya. Di sana pun terdapat silsilah dan garis keturunan yang lengkap. Terdapat juga keterangan situs tersebut sebagai informasi bagi warga yang berkunjung.

Kisah Cinta Ken Dedes

Kisah cinta Kendedes juga fenomenal. Ia mengalami dua pernikahan. Yakni dengan Tunggul Ametung dan Ken Arok.

Pernikahan Pertama dengan Tunggul Ametung

Sejarah Ken Dedes dalam Kitab Pararaton, pernikahan pertamanya berlangsung penuh drama. Kecantikannya yang banyak dibicarakan, ternyata sampai ke telinga Tunggul Ametung. Kala itu, Tunggul Ametung adalah seorang akuwu, atau bisa dikatakan sebagai Bupati di daerah Tumapel.

Pada saat itu, Tunggul Ametung tengah mencari seseorang untuk diperistri. Ketika mendengar kecantikannya, ia langsung datang ke rumahnya. Melihat parasnya yang cantik, Tunggul Ametung pun langsung memintanya untuk menjadi istri.

Namun Dedes pada saat itu meminta Tunggul Ametung untuk bersabar. Karena, sang ayah, Mpu Purwa, masih berada di dalam hutan. Akan tetapi, Tunggul Ametung yang sudah terpikat dengan kecantikannya tidak bisa bersabar. Ia pun memaksa untuk menikah dengan menculiknya, lalu ia membawanya pulang.

Setibanya Mpu Purwa ke rumahnya, ia pun marah melihat anaknya diculik. Kemudian, ia mengutuk orang yang menculiknya. Mpu Purwa mengucapkan kutukan bahwa siapa pun yang menculiknya, maka ia akan mati karena kecantikan putrinya. Bisa dikatakan pernikahan pertamanya dipaksakan. Tidak ada dasar cinta di dalam pernikahan mereka.

Pernikahannya yang Kedua Dengan Ken Arok

Kisah cintanya dengan Ken Arok begitu fenomenal. Pernikahan keduanya terjadi penuh drama. Ken Arok merebut Ken Dedes dari Tunggul Ametung dengan cara yang tidak wajar. Pada saat itu, Ken Arok adalah pengawal kepercayaan Tunggul Ametung.

Suatu ketika, Tunggul Ametung dan Dedes pergi bertamasya ke Hutan Baboji. Ketika sang istri turun dari kereta, kain yang digunakannya tersingkap. Sehingga, auratnya menjadi nampak serta bersinar dan terlihat oleh Ken Arok.

Kejadian tersebut disampaikan kepada guru Ken Arok kala itu, yaitu Lohgawe. Lohgawe adalah seorang pendeta dari India. Lohgawe pun lalu menjelaskan, bahwa wanita dengan ciri-ciri tersebut diramalkan akan menurunkan raja-raja di Tanah Jawa.

Mendengar penjelasan dari Lohgawe, Ken Arok semakin berhasrat untuk memilikinya. Kemudian ia pun merencanakan untuk menyingkirkan Tunggul Ametung, lalu menikahinya.

Dengan menggunakan keris yang dibuat oleh Mpu Gandring, Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung. Ia membunuhnya pada saat Tunggul Ametung sedang tertidur. Ken Arok kemudian menumbalkan temannya menjadi kambing hitam, yaitu Kebo Ijo.

Melihat Ken Arok membunuh Tunggul Ametung, Dedes pun senang. Karena, pernikahan mereka didasari dengan pemaksaan, bukan karena cinta. Kematiannya pun disebut juga sebagai kutukan dari sang ayah ketika ia diculik. Bahkan, mantan istri Tunggul Ametung ini adalah satu-satunya saksi mata pembunuhan tersebut.

Setelah pembunuhan tersebut, Ken Arok kemudian menikahinya dan menjadi akuwu di Tumapel. Pada kejadian pembunuhan, Dedes tengah mengandung anak dari Tunggul Ametung.

Garis Keturunan

Setelah Ken Arok menjadi raja, lalu istrinya melahirkan keturunan yang juga menjadi orang-orang berpengaruh di Jawa. Kala itu, Singhasari merupakan kerajaan pertama yang dipimpinnya. Lalu kemudian digantikan oleh Anusapati, anak hasil pernikahan Dedes dengan Tunggul Ametung.

Konflik keluarga kemudian pecah tidak lama setelah Anusapati diangkat jadi raja. Ia dibunuh oleh Tohjaya, anak Ken Arok dengan Ken Umang (selir Ken Arok). Kemudian ia pun mengganti Anusapati menjadi raja. Setelah itu, pertikaian antar keluarga tidak pernah berhenti. Sehingga, penguasa kerajaan pun terus berganti-ganti.

Setelah Singhasari runtuh dan berganti dengan Majapahit, kemudian Raden Wijaya muncul sebagai raja. Raden Wijaya sendiri merupakan keturunan langsung dari Ken Arok dan Ken Dedes. Kerajaan Majapahit yang berlangsung selama 200 tahun kemudian diteruskan oleh keturunan Raden Wijaya. Otomatis merupakan keturunan mantan istri Tunggul Ametung tersebut.

Menurut sumber, ketika Majapahit berganti Demak, penguasanya tetap didominasi oleh keturunannya. Bahkan, hingga Kerajaan Pajang berdiri pun keturunannya tetap sama. Kemudian barulah pada kerajaan Mataram, garis keturunannya seolah tidak lagi berpengaruh. Tapi kala itu, Sutawijaya dikabarkan memiliki garis keturunannya juga.

Jadi bisa dikatakan, Kerajaan Mataram merupakan titik akhir garis keturunannya menjadi penguasa di tanah Jawa. Garis keturunan di atas terdapat pada Kitab Pararaton yang menjadi rujukan tentang kisahnya. Meskipun ada juga yang meragukan kebenarannya.

Keturunan dari Tunggul Ametung dan Ken Arok

Dedes hanya memiliki satu anak dari Tunggul Ametung, yaitu Anusapati. Sementara anaknya dari Ken Arok ada beberapa orang, yaitu:

  1. Mahisa Wong Ateleng
  2. Panji Saprang
  3. Agnibhaya
  4. Dewi Rimbu

Semua keturunannya berhasil menjadi orang yang paling berpengaruh pada masanya. Salah satunya adalah Anusapati yang menjadi penerus raja Singhasari. Sumber ini berdasarkan dari versi Pararaton.

Misteri Kecantikannya yang Melegenda

Tidak seru rasanya jika menceritakan kisah istri Ken Arok ini tanpa mengupas misteri kecantikannya. Ia tidak hanya dianugerahi dengan kecantikan fisik saja. Alasan lain kenapa ia banyak disukai para pria karena perawatan tubuhnya. Kulitnya sangat halus, mulus, wangi, dan bersinar. Konon, mencium wanginya saja, pria akan langsung jatuh cinta.

Konon, ia juga sering menggunakan ratus (perawatan organ intim). Bahan yang digunakan untuk ratus di antaranya seperti bunga, dan kayu-kayu yang harum. Ia pun suka menggunakan wewangian dari dupa, maupun dari bunga.

Legenda Keris Mpu Gandring dan Kecantikan Ken Dedes

Ken Arok dan Keris Empu Gandring
Ilustrasi

Keris Mpu Gandring dan istri dari Ken Arok ini merupakan dua hal yang melegenda. Keduanya memiliki garis benang merah yang ternyata saling berkaitan. Setelah keris dibuat untuk membunuh Tunggul Ametung, kemudian keris tersebut menjadi kutukan yang mengerikan. Imbasnya bahkan sampai kepada Ken Arok dan keturunan keduanya.

Berawal dari pesona mantan istri Tunggul Ametung ini, kemudian senjata tersebut digunakan untuk mewujudkan hasrat Ken Arok. Ken Arok secara resmi memesan keris tersebut kepada Mpu Gandring. Lalu dibuatlah keris tersebut hanya dalam satu malam saja.

Saat itu, tidak ada satu pun Mpu (pandai logam yang sakti) yang menyanggupinya. Namun Mpu Gandring bersedia membuatnya hanya dalam waktu singkat. Konon, keris buatannya ini dibuat dengan kekuatan gaib. Sehingga, keris pun memiliki keistimewaan dibandingkan keris yang lain.

Saat itu, Ken Arok datang ke rumah Mpu Gandring untuk mengambilnya. Namun sayangnya, Mpu Gandring belum selesai membuatkan sarung untuk keris yang dipesannya. Ken Arok yang terburu-buru kemudian mengambilnya dan menghujamkannya kepada Mpu Gandring. Kemudian Mpu Gandring pun tewas di tangan Ken Arok.

Dalam keadaan sekarat, Mpu gandring lalu mengutuk bahwa keris akan memakan korban nyawa tujuh turunan Ken Arok. Dan ternyata, dalam perjalanannya, keris Mpu Gandring membawa petaka pada kerajaan Singhasari.

Bersama sang istri yang ia rebut dari Tunggul Ametung dan kerisnya, ia berhasil memperluas pengaruhnya. Bersama-sama ia pun menghancurkan kerajaan Kediri. Sehingga, ia pun berhasil mendirikan kerajaan Singhasari.

Anusapati, anaknya dari Tunggul Ametung mengetahui pembunuhan yang dilakukan Ken Arok. Ia pun kemudian merencanakan untuk menuntut balas. Anusapati kemudian meminta bantuan Ki Pangalasan (eksekutor) untuk membunuhnya. Kemudian Anusapati memberikan keris Mpu Gandring untuk membunuh Ken Arok. Menurut legenda, keris terebut hilang lalu tiba-tiba ada di tangan Anusapati.

Ken Arok pun meninggal di tangan sang eksekutor dengan senjata keris Mpu Gandring. Selain Ken Arok, ada banyak petinggi yang merupakan keturunan mantan istri Tunggu Ametung dan Ken arok yang menjadi korban.

Misteri Auratnya yang Bersinar

Pertama kali Ken Arok tertarik padanya ketika melihat auratnya bersinar. Menurut beberapa sumber menyatakan bahwa aurat tersebut adalah kemaluannya. Cerita ini bersumber langsung dari Pararaton. Kala itu, kainnya menyikap betisnya hingga “rahasia”-nya.

Saat itu Ken Arok pun terkesiap melihat organ intimnya yang bercahaya. Bahkan, bayangan tersebut tidak pernah beranjak dari benaknya. Namun, menurut cerita bukanlah birahi yang membuatnya terus membayangkannya. Namun ada hal yang misterius. Itulah yang menjadi alasan kenapa kemudian ia bertanya kepada pendeta Lohgawe.

Masa Tua Ken Dedes

Konon, masa tua putri dari pendeta bernama Mpu Purwa ini dihabiskan di tempat tinggalnya, Panawijen. Panawijen yang dipercaya sebagai Polowijen (saat ini), adalah tempat terakhir ia dikabarkan. Polowijen yang ia sempat tinggalkan menjadi tempatnya beristirahat di masa tua.

Polowijen adalah tempat yang menenteramkan. Baginya, tempat ini cocok untuk menghabiskan masa tua. Tempat di mana ia menanggalkan satu demi satu kisah hidupnya yang penuh dengant ragedi. Tempat lahirnya begitu tenang dan berair jernih.

Misteri Kematian Ken Dedes

Tidak ada kabar dan tulisan yang menceritakan kematian putri cantik ini. Namun, ada sebuah sumur di Malang yang dipercaya sebagai jejak terakhirnya. Setelah itu, ia pun kemudian menghilang secara misterius. Sehingga menimbulkan banyak spekulasi publik hingga saat ini.

Sumur tersebut yang menjadi tempat terakhirnya terlihat adalah Sumur Windhu. Konon katanya, putri dari pendeta Budha ini menghilang di sumur tersebut. Sumur dengan kedalaman 18 meter ini terletak di Kelurahan Polowijen.

Meski demikian, tidak ada tulisan lengkap tentang bagaimana ia meninggal. Kematiannya masih menjadi misteri hingga saat ini.

Fakta Cerita dari Tulisan Pararaton

Kisah Dedes di dalam Pararaton dianggap belum utuh ditulis oleh penulis. Dalam Pararaton tidak dituliskan kisah perjalanan hidupnya secara lengkap. Mulai dari masa kecilnya, masa lajang, hingga kematiannya. Ada banyak hal yang masih dipertanyakan dan misterius.

Menurut sejarawan, ada dua ruas kisah yang tidak diceritakan oleh Pararaton. Namun, kisah masa tua dan misteri kematiannya bisa ditemukan di Polowijen. Dengan begitu, orang yang penasaran akan akhir kisah masa tua dan hidupnya mendapatkan sedikit gambaran. Meskipun tidak ada tulisan yang jelas kabar bagaimana ia meninggal.

Dedes adalah seorang tokoh wanita yang melegenda. Ia menjadi wanita yang paling berpengaruh pada masa kerajaan zaman dulu. Maka tidak heran jika banyak orang yang tertarik menggali kisahnya.

Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, maka kita bisa menarik kesimpulan. Perempuan yang menjadi istri Tunggul Ametung ini memiliki garis keturunan yang sangat berpengaruh. Keturunannya menduduki posisi penting di dalam kerajaan pada masanya.

Dalam sejarah Ken Dedes, kisah cintanya yang berliku dan penuh tragedi. Banyak dikisahkan hingga saat ini. Dari rahimnya, lahir raja-raja Singhasari hingga kejayaan kerajaan Majapahit yang besar. Ia pun memiliki kecantikan yang tidak tertandingi pada masanya. Kecantikannya menjadi anugerah sekaligus kutukan bagi dirinya dan orang di sekitarnya.

Skandalnya dengan Ken Arok dianggap mencoreng nama baiknya. Namun, hal tersebut tidak semata-mata terjadi. Ia membiarkan Ken Arok membunuh suami pertamanya, karena sikapnya yang tidak bersusila. Pemaksaan Tunggul Ametung membawanya ke dalam kebencian terhadap suami pertamanya tersebut.

Itulah kisah hidup dan sejarah Ken Dedes yang bersumber dari Pararaton dan kisah masyarakat Polowijen. Wanita berparas cantik ini memiliki keistimewaan dan kecantikan yang jarang dimiliki wanita lain. Semoga dari kisah di atas, Anda bisa mengambil hal yang positif.

Photo Ilustrasi

Vino Imagination √ Festival Ken Dedes II di Malang

3 komentar untuk “Sejarah Ken Dedes & Fakta Dibalik Cerita Fenomenal di Zamannya”

  1. Face nya ken dedes kok digambar identik dgn wajah wanita barat bukan wanita jawa?. Wira wiri kisah nya hanya kecantikannya di sebsr dr mulut ke mulut aja.

  2. Cerita tutur oral tradition gga jelas biodata nya kayak. Arok ratu kidul roro jongrang dan bandung bkndowoso.
    Hiperbola fiksi dgn catatan sumber petilasan sumur windu tp. Prasasti primer yg valid gga ditemukan. Gga jelas maka banyak yg meragukannya.

  3. Kapan lahirnya Tahun berapa Kapan matinya Tahun berapa enggak ketemu jadi itu semuanya hiperbola fiksi alias rekaan pararaton aja bukan tokoh nyata

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − nine =

Scroll to Top