Tari Saman Dari Aceh

Tari Saman Dari Aceh

Tari Saman – Bangsa Indonesia memang telah terkenal mempunyai kekayaan adat budaya yang beraneka ragam. Serta memiliki ciri khas di masing-masing daerahnya. Kekayaan adat budaya dan tradisi dirangkum dalam bentuk kesenian tari tradisional.

Di antara tari tradisional yang terkenal salah satunya Tari Saman. Anda tentu pernah mendengar mengenai tarian ini bukan? Ya, tarian kesenian tradisional yang berasal dari Aceh.

Bukan hanya bentuk tariannya saja yang layak Anda ketahui. Ada banyak faktor penting yang mesti diketahui, khususnya untuk para generasi muda mengenai kesenian tari ini.

Berikut kami ulas sejumlah informasi tentang Tari Saman. Mencakup filosofi tarian yang berasal dari Aceh ini.

Makna Dan Fungsi Tari Saman

Tari Saman adalah tarian yang sangat memerlukan kerjasama antara tim. Biasa ditarikan untuk menyampaikan pesan. Tarian ini mencerminkan tentang keagamaan, pendidikan, sopan santun, kepahlawanan, kebersamaan, dan kekompakan.

Sebelum mengawali tarian ini seorang pemuka adat mewakili masyarakat setempat menyampaikan nasihat-nasihat yang bermanfaat untuk penari, dan pemirsa masyarakat sekitar. Pemainnya terdiri dari wanita atau pria yang masih muda dengan memakai pakaian adat setempat.

Tarian yang lebih banyak menampilkan gerakan tepuk tangan dan gerakan lainnya laksana gerak guncang, lingang, kirep, dan saring-saring yang menjadikan tampak unik dibandingkan tari lainnya.

Keseragaman dan keserasian antara pemain menjadi factor utama dalam tampilan tarian ini. Penari dituntut berkonsentrasi penuh dan serius agar pesan yang disampaikan dalam makna tarian yang estetis tersampaikan kepada pemirsa.

Keunikan Tari Saman

Dari sekian banyak  macam jenis tarian di Indonesia, tari saman mempunyai keunikan tersendiri. Tentunya keunikan-keunikan itu dapat menjadi pesona, daya tarik dari peragaan tari saman ini. Apa saja keunikan-keunikan tersebut? Berikut ini penjelasannya:

1. Gerakan Tangan Sebagai Pengiring

Tari saman merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Aceh. Pada lazimnya tidak menggunakan pertolongan alat musik guna mengiringi pertunjukannya. Melainkan hanya menggunakan bunyi-bunyian yang berasal dari penarinya itu sendiri.

Bunyi-bunyian atau musik tersebut hasil perpaduan nyanyian semua penari didominasi dengan suara tepukan dari gerakan tarian, misalnya melewati tepuk tangan, tepuk dada, dan tepuk paha.

Tetapi ada pun yang menampilkan tarian ini  menggunakan alat musik seperti kendang yang di mainkan oleh pemimpin tari. Sebagai tanda peralihan gerakan, seseorang atau beberapa orang berperan meneriakan suara di tengah-tengah tarian.

Keharmonisan antara tarian dengan syair-syairnya yang mengalun kencang membuat suasana suka ria dan memberi kesan mendalam banyak pemirsanya.

2. Kaum Pria Dan Wanita Sebagai Pemain

Tarian tradisional yang berasal dari Aceh ini pada umumnya hanya dimainkan oleh pria muda saja. Namun seiring dengan berkembangnya zaman mulai banyak ditarikan oleh penari wanita.

Awalnya tarian ini hanya dimainkan oleh pria muda saja yang jumlahnya sekitar 10 orang. Delapan orang bertugas sebagai penari utama dan dua orang bertugas sebagai pemberi aba-aba.

Semakin berkembangnya zaman dan dalam era canggih ini, tari saman maju dan berkembang. Jika dahulu hanya ditarikan sebagai tarian wajib tradisi, sekarang bisa kita saksikan dalam banyak acara yang diselenggarakan berbagai instansi maupun perorangan yang hendak melestarikan tarian tersebut. Jumlah penari juga mengalami perubahan pria dan wanita bisa menarikan tarian ini bersama-sama dalam jumlah lebih banyak.

3. Formasi Yang Unik

Keunikan tarian ini salah satunya pada jumlah penarinya, biasanya mereka membuat formasi peserta dalam jumlah ganjil, missal 17 penari, peserta dengan nomer 1 dan nomer ganjil terakhir mereka sebut sebagai penumpang.Tradisi jumlah penari ganjil dianggap sebagai keunikan dari formasi tarian ini.

Sedangkan penari bernomor 2 hingga dengan nomor 7 dan nomor 11 hingga 16 di sebut dengan penyepit. Kemudian penari bernomor 8 dan nomor 10 dinamakan dengan pengapit dan penari nomor 9 disebut dengan pengangkat.

4. Keharmonisan Dan Keserasian Antar Penari

Gerakan yang menarik dan berbeda dengan tari tradisional lainnya menjadikan sebagai kriteria dominan kekompakan dan keharmonisan antar penari.

Penari dituntut agar lebih konsentrasi pada masing-masing gerakan tarian. Selain gerakan tarian, penari tetap melantunkan syair-syair atau nyanyiannya. Cukup susah bukan? Menarikan tari saman memiliki tingkat kesulitan tinggi, sehingga siapapun yang mengklaim tarian ini sebagai tarian yang mudah dibawakan, lupakan saja.

Kekompakan dan keharmonisan menjadi syarat wajib yang harus dijalankan dengan baik dalam pertunjukan tarian ini. Syarat tersebut berhasil menciptakan tarian ini lebih dikenal orang mancanegara, yang sering membandingkan dengan tari pendet atau tari kecak dari Bali.

Hanya memperlihatkan gerakan tepuk tangan dan gerakan lainnya laksana gerak guncang, lingang, kirep, dan saring-saring yang menjadikan tarian saman tampak unik dibandingkan tari lainnya.

Keseragaman dan keserasian antara pemain ialah hal penting dalam formasi kesatuan tarian ini. Oleh karena tersebut pemain dituntut guna berkonsentrasi dan pelajaran focus untuk menghasilkan tarian yang estetis dan menciptakan kesan mendalam siapa saja yang melihatnya.

Dari sekian banyak  macam jenis tarian di Indonesia tari ini memiliki makna yang unik. Keunikan itu dapat tampak dari gerakan-gerakan dari pemainnya dan keharmonisan antara lagu dan gerakan itu yang menyertainya.

5. Sebagai Penyampaian Pesan

Tarian ini umumnya dipakai sebagai media menberikan nasihat-nasihat dan dakwah doktrin agama Islam. Nasihat-nasihat dan dakwah tersebut dikatakan melalui suatu lirik-lirik lagu yang akan dinyanyikan oleh semua penari. Lirik yang digunakan umumnya memakai bahasa Arab dan Aceh.

Di samping nyanyian tersebut memuat isi pesan dakwah dan nasihat-nasihat, nyanyian semua penari saman pun sering berupa sindiran. Selain memiliki makna sopan santun yang tinggi, pengajaran atau pendidikan, kepahlawanan, dan kekompakan dari rakyat Aceh.

Oleh karena tersebut sebelum dimulainya peragaan tari ini terdapat pendahuluan yang mengandung nasihat-nasihat, pesan, atau dakwah yang diserahkan oleh tuan cerdik pintar atau biasa dipanggil syekh.

6. Kostum Atau Busana Yang Beragam

Pakaian atau kostum yang dipakai oleh semua penari yaitu memakai pakaian adat yang lazimnya berwarna terang dan menarik,dengan dekorasi simple di kepala.

Terdapat 3 unsur kostum yang digunakan, yakni bagian kepala berupa bulung teleng, di badan melekat baju kerawang, cela, dan kain sarung atau jarik. Dengan hiasan topeng gelang dan sapu tangan, pada bagian tangan pera penari.

7. Diakui UNESCO Sebagai Salah Satu Warisan Dunia

Tarian ini memiliki keunikan, melalui gerakan tarian, keabsahan, memiliki filosofi yang mempunyai sifat universal, dan kekuatan tular ke masyarakat. Oleh karena tersebut menjadikannya di antara tradisi bangsa Indonesia yang dinyatakan oleh UNESCO di samping wayang, keris, batik, dan pun alat musik angklung.

Demikian penjabaran tentang makna, fungsi, serta keunikan dari Tari Saman. Nah, dengan menyimak penjabaran di atas, diharapakan bisa membuka wawasan kamu mengenai tarian yang berasal dari Aceh ini. Tentunya tidak saja tugas dari orang Aceh saja yang mesti melestarikan kesenian ini. Akan namun menjadi tugas kita semua sebagai penduduk negara Indonesia guna melestarikan kebiasaan seni tari saman ini.

Informasi lainnya : Tujuh Budaya Indonesia Yang Diakui UNESCO

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + one =

Scroll to Top