Kelahiran bayi dalam keluarga memang sesuatu yang selalu dinanti-nanti. Kebahagiaan tersebut seringkali disyukuri dengan dilangsungkannya acara syukuran sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Tidak terkecuali dengan masyarakat Jawa yang masih memegang adat istiadat dengan melangsungkan tedak siten. Upacara adat yang biasa disebut tedak siten artinya sebagai cara mensyukuri suatu kelahiran.
Tidak hanya filosofinya saja yang dalam, proses yang perlu dilakukan juga banyak. Setiap proses memiliki arti dan tujuan ke depan untuk bayi itu sendiri. Tentu saja hal-hal yang baik diharapkan menyertai hingga bayi dewasa.
Berikut penjelasan lengkap mengenai tedak siten yang perlu diketahui:
Pengertian Tedak Siten
Tedak siten artinya turun tanah, tedak berarti turun sedangkan siten berarti tanah. Ini merupakan warisan dari zaman dulu untuk dilakukan satu keluarga yang baru saja memiliki momongan. Menurut tradisi, tedak siten dilakukan pada bayi berusia tujuh bulan atau delapan bulan.
Tapi perhitungan bulannya adalah 36 hari dalam satu bulan. Perhitungan ini didasarkan pada kalender Jawa yang sudah melekat dalam masyarakat.
Usia anak saat akan dilangsungkan tedak siten memang tidak bisa diubah-ubah karena ada aturan tersendiri. Prosesi yang panjang biasanya dilakukan dalam acara tedak siten. Jadi tidak hanya acara syukuran, tapi juga dengan berbagai makna yang terselip di dalamnya.
Acara tedak siten biasanya dihadiri oleh keluarga dekat dan tamu undangan. Sebelum proses inti, juga dilakukan acara potong tumpeng dan dibagikan kepada kerabat. Rangkaian acara inti dilakukan setelah acara selamatan selesai dengan mengumpulkan semua orang untuk melihat prosesi lengkap tedak siten.
Tujuan Prosesi
Tedak siten memiliki banyak tujuan, baik bagi bayi, keluarga, maupun leluhur. Bagi orang tua, ini merupakan suatu wujud syukur atas kelahiran bayi. Harapan juga ditujukan agar kelak anak menjadi sukses dan mandiri.
Bagi para leluhur, prosesi ini memiliki tujuan sebagai rasa hormat kepada bumi sebagai tempat bayi menginjakkan kaki.
Tidak sedikit orang yang memaknai tedak siten artinya sebagai prosesi prediksi masa depan anak. Selama prosesi berlangsung, apapun yang terjadi memiliki makna mendalam dalam kehidupan si anak nantinya.
Tidak heran jika prosesi tedak siten sangat penting untuk dilakukan. Semua tujuan yang dimiliki tentunya sebagai harapan dan doa baik untuk bayi kedepannya. Diharapkan setelah dewasa bisa bermanfaat bagi semua orang dan memiliki kehidupan yang baik.
Prosesi tedak siten yang terbilang memiliki serangkaian urutan yang cukup banyak sangat penting dilakukan untuk menyampaikan doa dan harapan tersebut.
Perlengkapan untuk Tedak Siten
Berbagai perlengkapan dibutuhkan untuk acara tedak siten. Selain keluarga yang sudah berkumpul, tentunya berbagai pernak-pernik masih dibutuhkan. Untuk menyesuaikan prosesinya.
Perlengkapan ada pada menu pertama yang harus disiapkan adalah jadah atau makanan yang terbuat dari beras ketan. Jadah ini harus diberi warna sebanyak tujuh warna, nantinya hal ini memiliki suatu filosofi.
Perlengkapan selanjutnya adalah tangga dari tebu, biasanya yang digunakan adalah tebu hitam. Lalu diperlukan juga pasir untuk diceker menggunakan kaki bayi nantinya.
Kandang ayam beserta mainan juga dibutuhkan, mainan tersebut akan dipilih oleh bayi selama prosesi tedak siten. Jangan lupakan udik-udik, campuran koin dan kembang telon
Kembang telon berisikan bunga kenanga, bunga mawar dan bunga kantil. Siapkan juga bunga untuk prosesi siraman, bunga yang dipilih bisa menggunakan bunga setaman, yang terdiri dari mawar merah putih, kenanga, melati, kamboja dan bunga-bunga lainnya yang bisa ditemukan disekitar lingkungan rumah atau dipasar.
Tidak luput mempersiapkan pakaian baru untuk si kecil sebagai pakaian ganti setelah prosesi siraman. Setiap upacara tradisi perlu persiapan matang dan detail. Anda pun dapat mempersiapkan fotografer untuk mengabadikan momen indah si kecil.
Berbagai sudut angel pose dan setiap alur prosesi yang berlangsung adalah hasil karya sebuah kisah dan kesan tak terlupa, jangan sampai terlweatkan begitu saja.
Informasi lainnya seputar tradisi Jawa : Intip Sajian Menu Syukuran 4 Bulanan Adat Jawa Yang Menggoda Selera
Rangkaian Ritual
Ada banyak ritual yang biasanya dilakukan untuk menyempurnakan prosesi tedak siten. Semua proses memiliki tujuan masing-masing yang mencerminkan kelangsungan kehidupan bayi ke depannya. Detail-detail yang dilakukan juga memiliki makna mendalam.
Berikut adalah daftar ritual yang biasa dilakukan dalam tedak siten:
1. Berjalan di Tujuh Warna
Acara yang pertama biasanya adalah berjalan di atas tujuh warna. Bayi dibimbing untuk menginjak jadah, makanan yang terbuat dari beras ketan dengan tujuh warna berbeda. Semua warna tersebut melambangkan hambatan selama hidup di dunia.
Tujuan prosesi ini adalah untuk mengetahui apakah anak bisa melalui semua hambatan itu.
Warna-warna yang berbeda juga memiliki arti tersendiri, seperti merah untuk keberanian, putih untuk kesucian, dan hitam untuk kecerdasan. Selain itu dipakai juga warna kuning sebagai tanda kekuatan, biru sebagai tanda kesetiaan, dan merah jambu sebagai cinta kasih. Terakhir, ada warna ungu yang melambangkan ketenangan.
2. Menginjak Tangga dari Tebu
Tebu di sini melambangkan Arjuna sebagai sosok yang penuh percaya diri dan berani. Antebing kalbu merupakan filosofi dari tebu itu sendiri, jadi semua memiliki arti yang dalam. Setelah anak dibimbing untuk menaiki tangga tebu, diharapkan bisa mengikuti jejak Arjuna selama menjalani kehidupan.
Seorang ksatria gagah berani , teguh dan tangguh, jujur melindungi dan dapat dipercaya. Selain itu Arjuna juga dikenal secara umum menjadi lambang ketampanan seorang laki-laki.
3. Diletakkan di Tumpukan Pasir
Tumpukan pasir yang telah disediakan untuk ritual yang ketiga. Prosesi ini mudah, hanya perlu membimbing anak untuk bermain dengan pasir dan menceker pasir dengan kedua kakinya.
Tujuannya adalah agar anak bisa bekerja dengan baik dan giat mencari rezeki. Diharapkan anak bisa membawa berkah saat besar dengan membawa penghasilan yang baik.
4. Dimasukkan ke Kandang Ayam
Kandang ayam tidak dibiarkan kosong begitu saja, beberapa barang sengaja disediakan untuk dipilih. Seperti kalung, gelang, perhiasan, buku tulis, beras, emas, dan barang-barang berguna yang lain.
Kandang ayam berarti sebagai pelindung anak dalam kehidupan, sedangkan barang yang dipilih bermakna sebagai prediksi anak di masa depan.
5. Menyebarkan Udik-udik
Udik-udik adalah campuran uang koin dan bunga yang dilempar oleh ayah dan kakek. Pelemparannya ditujukan kepada anak yang berada di tengah ruangan.
Tujuannya adalah agar setelah dewasa bisa memiliki hati yang baik dan saling membantu. Selain itu, tujuan mudahnya mencari nafkah juga terselip dalam prosesi satu ini.
Udik-udik ini memang menjadi simbol penting selama proses tedak siten, jadi jangan terlewatkan di setiap prosesi. Tidak ada salahnya melakukan prosesi satu ini arena sarat akan tujuan yang baik. Doa dan harapan agar anak menjadi penyayang juga terselip di dalamnya.
6. Dimandikan dengan Bunga
Setelah semua prosesi tersebut dilakukan, langkah ke enam adalah memandikan anak dengan bunga-bunga pilihan. Pemandian dan pembersihan ini tidak terlepas dari prosesi yang berlangsung, jadi tidak bisa dilupakan begitu saja.
Tujuannya juga sangat menarik, agar kelak anak bisa mengharumkan nama keluarga saat sudah dewasa.
7. Dipakaikan Pakaian yang Baru
Prosesi terakhir memang terdengar sederhana, tapi masih menjadi keharusan. Yaitu dengan mengganti pakaian bayi menjadi baru, agar terlihat bersih dan rapi.
Tujuannya juga sangat dalam, yaitu agar dapat membahagiakan kedua orang tuanya untuk bisa hidup makmur.
Semua prosesi ini menjadi satu rangkaian utuh untuk melengkapi tedak siten.Penjelasan di atas merupakan ulasan lengkap mengenai acara tedak siten yang perlu untuk diketahui.
Singkatnya, acara tedak siten artinya suatu bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberikan bayi dalam suatu keluarga. Tentu acara ini bukan suatu keharusan, tapi tidak ada salahnya melakukannya karena memiliki banyak manfaat dan filosofi.