Setelah sebelumnya menjelaskan tentang pakaian adat Sulawesi Selatan, sekarang, Jeng Susang balik lagi untuk membahas pakaian adat Kalimantan Tengah. Budaya merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki oleh setiap kelompok etnis di bumi Pertiwi ini.
Nah, salah satu budaya khas Indonesia yang berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah adalah pakaian adatnya. Pakaian adat ini menjadi warisan budaya yang khas sebagai identitas suku yang mendiami wilayah tersebut.
Sebagai Warga Negara Indonesia yang sangat cinta akan budayanya, Jeng Susan ingin membagikan beberapa nama dan gambar pakaian adat dari Kalimantan Tengah pada kesempatan kali ini. Meskipun berbagai budaya dari luar negeri sudah mulai memasuki tanah air kita, jangan sampai melupakan warisan budaya tradisional dari pakaian adat yang menjadi identitas sebuah etnis atau suku.
Pakaian Adat Kalimantan Tengah Yang Harus Dikenal
Sama seperti pakaian adat Sulawesi Tengah dan wilayah lainnya, pakaian adat kalimantan Tengah juga bermacam-macam yang memiliki daya tarik tersendiri. Setidaknya, ada 6 jenis pakaian khas dari daerah tersebut yang akan Jeng Susan jelaskan di bawah ini.
1. Pakaian Adat Sangkarut
Yang pertama ini adalah pakaian adat Sangkarut dari Kalimantan Tengah. Baju ini menjadi ikon dari daerah tersebut, bahkan sudah dikenal luas di berbagai kalangan masyarakat. Baju adat ini adalah pakaian yang umumnya dipakai oleh suku Dayak Ngaju, yaitu kelompok etnis yang mayoritasnya menempati daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Bentuk Pakaian Adat Sangkarut
Nama pakaian adat Kalimantan Tengah ini sebenarnya mempunyai artinya tersendiri yang diambil dari bahasa Dayak “Sangkarut’, yang merupakan “ropi”. Jadi, tidak heran apabila warisan budaya ini berbentuk seperti rompi sederhana yang umum dipakai oleh pria dan wanita, karena memang tidak dilengkapi dengan aksesoris khusus.
Hiasan Pakaian Adat Sangkarut
Dahulu kala, awal pembuatan pakaian Sangkarut tidak dilengkapi dengan aksesoris tambahan lainnya. Namun seiring berkembangnya zaman, masyarakat suku Dayak Ngaju akhirnya mulai menambahkan aksesoris berupa ikat pinggang atau salutup hatue untuk pria, sedangkan untuk wanita adalah salutup bawi.
Kegunaan Pakaian Adat Sangkarut
Di zaman dahulu, pakaian adat Kalimantan Tengah Sangkarut dipakai sebagai pakaian perang. Sehingga bahan-bahan yang digunakan seperti azimat yang bisa kebal dari sayatan senjata tajam dan peluru senjata api.
Namun saat ini, pakaian adat tersebut menjadi baju yang bisa digunakan saat upacara pernikahan. Tidak hanya itu, warisan budaya ini juga dipakai sebagai simbol perlindungan dari keberadaan roh yang jahat.
2. Pakaian Adat Barantai
Baju adat dari Kalimantan Tengah yang kedua adalah baju Barantai. Ini masih menjadi pakaian adat yang berasal dari suku Dayak Ngaju. Menurut beberapa sumber yang kami dapatkan, pakaian adat ini adalah baju yang digunakan saat ziarah. Pasalnya, baju ini diketahui mendapatkan pengaruh dari budaya suku Moro Filipina.
Kegunaan Pakaian Adat Barantai
Pakaian khas Kalimantan Tengah ini terbuat dari bahan besi yang menunjukkan kesan bahwa baju ini lazim digunakan untuk aktivitas di luar rumah, khususnya di medan perang. Pasalnya, besi yang dibentuk beberapa potongan ini akan dirangkai dan disusun khusus menjadi sebuah baju yang tahan terhadap goresan dan pukulan keras.
Dengan berkembangnya zaman, pakaian adat ini pun akhirnya mengalami modifikasi. Namun meskipun begitu, perubahan itu tidak menghilangkan identitas aslinya. Sekarang bahkan pakaian adat Barantai bisa dikenakan di upacara adat.
3. Pakaian Adat Tenunan
Selain dari suku Dayak yang menjadi mayoritas, terdapat suku lainnya juga yang menempati Kalimantan Tengah, yakni suku Mandar dan suku Melayu. Masyarakat yang berasal dari suku tersebut telah mengenal adanya seni menenun, dan menjadikan kegiatan tersebut untuk memproduksi pakaian adat tradisional. Salah satu pakaian yang dihasilkan adalah baju adat Tenunan.
Bahan Pakaian Adat Tenunan
Pakaian adat Kalimantan Tengah ini diketahui mengalami proses menenun. Sehingga material yang digunakan untuk membuatnya adalah bahan-bahan alami, seperti kulit nyamu dan serat nanas. Pada proses tenun, umumnya masyarakat di sana menambahkan motif-motif untuk mempercantik tampilan pakaian tradisional ini. Ada beberapa motif yang sering digunakan, seperti flora, fauna, dan alam.
Kegunaan Pakaian Adat Tenunan
Baju adat ini diketahui fleksibel dalam penggunaannya. Jadi, tidak heran apabila jenis baju adat ini banyak digunakan di berbagai kegiatan adat maupun sehari-hari.
4. Pakaian Adat Pawang
Pakaian adat Kalimantan Tengah yang berikutnya adalah baju Pawang. Ini sebenarnya hampir sama dengan baju adat Tenunan, hanya saja ada perbedaan dalam penggunaanya.
Bahan Pakaian Adat Pawang
Bahan untuk membuat pakaian adat Kalimantan Tengah ini merupakan bahan yang diambil dari alam, seperti serat kulit kayu nyamu dan serat daun nanas. Tidak hanya itu, pakaian adat ini juga sering ditambahkan hiasan manik-manik atau umbaian khas daerah tersebut.
Kegunaan Pakaian Adat Pawang
Baju adat ini adalah pakaian yang sering dipakai oleh para dukut adat atau ulama. Di dalam kepercayaan suku Dayak, baju ini umum digunakan saat sedang memanjatkan doa-doa, karena baju ini dianggap bisa melindungi diri dari roh-roh jahat.
Kemudian, baju Pawang juga umum dipakai saat menyembuhkan penyakit dan membantu masyarakat dalam mendatangkan hujan untuk kebutuhan pertanian di suku Dayak. Namun dengan berkembangnya zaman, akhirnya baju ini sudah bisa dipakai untuk acara kesenian pada saat membawakan tarian-tarian adat asal Kalimantan Tengah.
5. Pakaian Adat Anyaman Tikar
Mungkin pakaian adat Kalimantan Tengah yang satu ini terdengar sangat unik untuk banyak orang. Jika biasanya anyaman tikar digunakan sebagai alas untuk beristirahat atau mempercantik tampilan rumah, justru di sini digunakan sebagai pakaian adat yang sangat khas.
Baju Anyaman Tikar adalah salah satu warisan budaya pakaian tradisional dari suku Dayak. Pakaian ini kerap digunakan di medan perang yang mencekam. Sehingga dalam pembuatannya, Anyaman Tikar ini harus diproduksi menggunakan bahan serat kayu yang dilapisi dengan hiasan tulang-belulang, ukuran kerang, dan ukiran kayu.
6. Pakaian Adat Opak Nyamu
Seperti namanya “Opak Nyamu”, pakaian adat Kalimantan Tengah ini dibuat dari bahan kulit nyamu. Kulit tersebut akan ditempa dan dibentuk menjadi sebuah pakaian yang berbentuk rompi, cawat, dan juga ewah. Baju tradisional ini sekilas mirip dengan baju Sangkarut. Namun meskipun begitu, Opak Nyamu justru memilih dua jenis yang berbeda, yakni dengan lengan atau tanpa lengan.
Seperti halnya baju Sangkarut, Opak Nyamu juga termasuk ke dalam pakaian adat yang langka. Maka dari itu, dibutuhkannya pelestarian yang dijaga secara turun-menurun sehingga warisan budaya ini tetap dikenal oleh banyak orang.
Jadi, itulah 6 pakaian adat Kalimantan Tengah yang bisa kita kenali. Meskipun sekarang sudah ada banyak budaya dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, namun kita semua sebagai masyarakat harus lebih cinta dengan tanah air sendiri.
Dengan membagikan artikel ini, Anda bisa menjadi salah satu masyarakat yang memberikan kontribusi terbaik, agar pakaian adat bumi Pertiwi terus dikenal oleh banyak orang.